News

Bandung Desak Pengaktifan Bandara Husein, Bukan untuk Pesawat Besar, Demi Konektivitas Wilayah

Radar Bandung - 20/06/2025, 22:57 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Bandung Desak Pengaktifan Bandara Husein, Bukan untuk Pesawat Besar, Demi Konektivitas Wilayah
Ilustrasi. Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung. (Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Urgensi pengaktifan kembali Bandara Husein Sastranegara, sebagai simpul penting konektivitas udara wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat bagian tengah.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan menampik anggapan Bandara Husein harus melayani pesawat berbadan besar, namun ia menilai sangat perlu untuk kembali difungsikan melayani penerbangan reguler dengan pesawat jenis medium seperti Boeing 737, Airbus A320, hingga ATR.

“Kalau untuk pesawat berbadan lebar, Airbus A330, Boeing 777 atau 380, lupakan saja. Itu memang tidak memungkinkan secara teknis dan kapasitas landasan, tapi kalau untuk pesawat-pesawat kelas menengah seperti 737, ATR, A320, itu sangat memungkinkan. Bandung sangat terbuka untuk itu, bahkan harusnya bisa segera diaktifkan kembali,” ujar Farhan saat ditemui di Jl. Arjuna, Kota Bandung, Jumat (20/6/2025).

Farhan mengungkapkan sebelum pandemi COVID-19, Bandara Husein sempat mencatatkan lalu lintas penumpang yang cukup signifikan, dengan total hingga 4 juta penumpang per tahun. Namun saat ini, seluruh penerbangan dialihkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, meninggalkan Bandung tanpa aktivitas penerbangan komersial yang berarti.

“Sekarang semua penerbangan diarahkan ke Halim. Siapa yang diuntungkan? Ya Jakarta. Sementara Jawa Barat, khususnya Bandung, tidak mendapatkan apa-apa, logikanya sederhana, kita kehilangan potensi ekonomi, pariwisata, dan konektivitas. Padahal dulu, kita bisa,” ungkapnya.

Menurut Farhan, pengaktifan kembali Bandara Husein bukan hanya soal ego wilayah, melainkan soal efisiensi dan keadilan distribusi moda transportasi udara. Bandung dengan statusnya sebagai ibu kota provinsi dan pusat destinasi wisata serta pendidikan, memerlukan akses penerbangan langsung tanpa harus tergantung pada kota lain.

Lebih jauh, Farhan menyampaikan data faktual soal kecenderungan rute penerbangan dari dan ke Bandung. Ia menyebutkan bahwa rute-rute seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Semarang saat ini memiliki tingkat keterisian penerbangan sangat rendah, bahkan mendekati nol persen, karena sudah terkoneksi secara darat melalui jalan tol.

“Surabaya itu cuma 1%, Jogja nol, Semarang nol, Solo juga nol. Tapi coba lihat yang tinggi, Bali, Medan, Makassar, Balikpapan, Palembang. Itu semua pasar yang kuat ke Bandung. Dan jangan lupa, sebelum pandemi, penumpang dari Johor, Malaysia ke Bandung mencapai 4 juta per tahun. Yuk, kita hidupkan kembali. Masa enggak mau,” ujarnya.

Farhan memastikan komunikasi sudah dilakukan dengan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, ia menyadari keputusan final tetap berada di tangan pemerintah pusat.

“Pemprov Jabar sudah menyatakan siap. Sekarang tinggal menunggu keputusan dari pusat. Kami berharap pemerintah pusat segera memberi sinyal positif untuk reaktivasi Bandara Husein. Kita tidak menuntut langsung besar-besaran, pelan-pelan saja. Yang penting mulai dulu,” tegas Farhan.

Ia menambahkan langkah ini bukan semata soal kebijakan daerah, melainkan strategi nasional untuk meratakan pembangunan dan aksesibilitas transportasi. Aktivasi kembali Bandara Husein bukan sekadar membuka rute penerbangan, tapi juga membuka peluang ekonomi, wisata, dan investasi yang selama ini tertahan.

“Bandara ini bukan hanya untuk Bandung, kita harus realistis. Kalau menunggu Kertajati siap sepenuhnya, kita kehilangan momentum. Mari mulai lagi, langkah demi langkah, sesuai kapasitas. Yang penting ada kemauan,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
Kuota RMP Disiapkan untuk Siswa Swasta, Pemkot Bandung Pastikan Pendidikan Inklusif
Kota Bandung
Kuota RMP Disiapkan untuk Siswa Swasta, Pemkot Bandung Pastikan Pendidikan Inklusif

Banyak warga yang mengalami kesulitan ekonomi namun belum masuk ke dalam data DTKS atau Data Sen. Untuk itu, Pemkot juga menyiapkan skema bantuan tambahan bagi kelompok ini agar tidak tertinggal dalam mengakses pendidikan.

Pemkot Bandung Tegaskan Penindakan Bangunan Tanpa Izin, Trotoar Harus Dikembalikan untuk Warga
Kota Bandung
Pemkot Bandung Tegaskan Penindakan Bangunan Tanpa Izin, Trotoar Harus Dikembalikan untuk Warga

Terkait status hukum bangunan yang disegel, kemungkinan besar saat ini masih dalam tahap proses administratif, dan pemkot akan menunggu hasil evaluasi teknis dari Ciptabintar sebagai dasar keputusan akhir.

Pemkot Bandung Fokus Salurkan Separuh Lulusan SD, Keseimbangan Antar Sekolah Negeri-Swasta
Kota Bandung
Pemkot Bandung Fokus Salurkan Separuh Lulusan SD, Keseimbangan Antar Sekolah Negeri-Swasta

Pemkot Bandung juga mengalokasikan dana bantuan bagi siswa dari keluarga tidak mampu yang memilih bersekolah di swasta. Bantuan itu dikucurkan melalui program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) yang khusus menyasar siswa jenjang SMP.

Jatayu Indonesia jadi Branding Teh Lokal Nusantara Bersaing di Pasar Global
Kota Bandung
Jatayu Indonesia jadi Branding Teh Lokal Nusantara Bersaing di Pasar Global

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI mendukung program strategis untuk meningkatkan produksi teh Indonesia. Salah satunya penguatan branding produk teh nasional dengan peluncuran Logo Jatayu Indonesia. Dalam sambutannya mewakili Menteri Perdagangan, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi mengungkapkan, peluncuran Logo Jatayu Indonesia menjadi momentum penting bagi pergerakan ekspor teh ke pasar internasional. […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.