RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung resmi mengakhiri masa tugas Satuan Tugas Pengamanan dan Pemeriksaan Hewan Kurban 2025, yang telah bekerja intensif selama momentum Hari Raya Iduladha. Dalam penutupan yang digelar di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jalan Arjuna, Jumat (20/6/2025).
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan apresiasi mendalam atas kinerja Satgas yang dinilai efektif menjaga kualitas kesehatan daging kurban bagi masyarakat.
Farhan menyebutkan, tahun 2025 Pemkot melalui DKPP berhasil melaksanakan sistem sampling terhadap hewan kurban yang tersebar di Kota Bandung dengan tingkat akurasi tinggi. Dari total populasi hewan kurban yang mencapai lebih dari 16.000 ekor, tim Satgas melakukan sampling terhadap lebih dari 30 persen di antaranya. Hasilnya, sekitar 4.000 ekor hewan berhasil dicegah untuk disembelih atau dikonsumsi lantaran tidak memenuhi syarat kesehatan maupun syariat Islam.
“Beberapa hewan berhasil kita cegah dari proses penyembelihan karena tidak memenuhi syarat secara medis dan syar’i. Bahkan ada bagian daging yang diafkir karena terbukti tidak layak untuk dikonsumsi,” ujar Farhan kepada para media, Jumat (20/6/2025).
Farhan mengungkapkan satgas yang terdiri dari dokter hewan, paramedis, dan relawan tersebut bekerja secara senyap sejak malam hari. Farhan menyoroti aktivitas pengawasan hewan tidak mungkin dilakukan pagi hari karena proses penyembelihan telah berlangsung sejak fajar. Oleh karena itu, petugas memulai pemeriksaan dari pukul 21.00 hingga menjelang pagi.
“Ini kerja sunyi yang luar biasa. Masyarakat mungkin tidak melihat langsung karena petugas bekerja di waktu yang tidak biasa. Tapi hasil kerja mereka sangat krusial untuk menjamin keamanan konsumsi masyarakat,” ungkapnya.
Farhan menegaskan pentingnya memberikan penghargaan dan perhatian kepada para petugas yang menjalankan tugas vital tersebut. Ia menilai peran mereka dalam menjaga kualitas ibadah kurban tak bisa dianggap remeh, terlebih berkaitan langsung dengan kesehatan dan keamanan konsumsi warga Kota Bandung.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gingin Ginanjar menyampaikan kerja kolaboratif lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengawasan hewan kurban tahun ini. Selain petugas dari Pemkot, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah lembaga, relawan, serta unsur akademisi untuk memperkuat hasil identifikasi lapangan.
“Kami berhasil mendeteksi dan mencegah distribusi daging dari ribuan hewan yang tidak layak konsumsi. Ini bukan kerja mudah, tapi dengan kolaborasi yang baik, semua bisa dijalankan dengan efektif,” ujar Gingin.
Gingin mengapresiasi dukungan penuh Wali Kota Bandung dalam memastikan kesejahteraan para petugas, serta mengedepankan transparansi dalam penanganan isu pangan selama Iduladha. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan misi besar Pemkot Bandung untuk menjadikan konsumsi pangan hewani yang aman sebagai bagian dari hak dasar warga kota.
Menurutnya, DKPP mencatat peningkatan kinerja dan capaian positif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya dari sisi jumlah hewan yang berhasil dicegah, tetapi juga dari peningkatan kualitas koordinasi dan kedisiplinan lapangan. Hal ini dinilai sebagai refleksi komitmen pemerintah dalam meningkatkan standar pelayanan publik di sektor pangan.
Farhan menjelaskan pemeriksaan hewan kurban bukan semata-mata tindakan administratif, namun bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap keamanan pangan, kesehatan masyarakat, dan penghormatan terhadap nilai-nilai ibadah. Di tengah meningkatnya jumlah pemotongan hewan setiap tahun, kebutuhan akan pengawasan ketat menjadi semakin relevan.
“Kerja tim ini tidak viral, tidak masuk linimasa media sosial, tapi sangat berdampak. Mereka adalah garda terdepan kita dalam menjaga kepercayaan publik dan kualitas hidup warga Bandung,” ungkap Farhan.
Farhan berharap pola kerja Satgas seperti ini dapat dilanjutkan dan diperluas jangkauannya pada momentum-momentum keagamaan lainnya. Menurutnya, ke depan Pemkot akan terus memperkuat sistem pengawasan pangan, baik dari sisi sumber daya manusia, teknologi, hingga pendekatan edukatif kepada masyarakat.
Jumlah hewan kurban yang terus meningkat setiap tahunnya, Farhan juga membuka ruang untuk penambahan tenaga medis veteriner dan relawan yang bersertifikasi agar pelaksanaan pengawasan semakin komprehensif.
Penutupan tugas Satgas bukanlah akhir dari kerja pengawasan. Farhan menegaskan seluruh jajaran dinas teknis tetap siaga dalam mengantisipasi distribusi daging pasca-penyembelihan, termasuk pengawasan di pasar-pasar tradisional dan tempat penyimpanan daging kurban.
“Kita ingin pastikan masyarakat mengonsumsi daging yang benar-benar aman. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah kota dalam menjamin hak dasar kesehatan warganya,” tegasnya.(dsn)