News

Cak Imin Apresiasi Dusun Bambu Fasilitasi Pelaku UMKM Bandung Barat 

Radar Bandung - 22/06/2025, 00:15 WIB
HH
Hendra Hidayat
Tim Redaksi
Manteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar melihat produk UMKM di Wisata Dusun Bambu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (21/6/2025). Foto Dok Dusun Bambu

RADARBANDUNG.id- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar atau dikenal Cak Imin mengapresiasi keberadaan obyek wisata Dusun Bambu di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pasalnha, kawasan wisata ini menerapkan wisata berbasis ekonomi pemberdayaan masyarakat. Salah satunya yakni keberadaan Pasar Khatulistiwa di area Dusun Bambu yang ditempati khusus oleh puluhan pelaku UMKM.

Muhaimin Iskandar mengatakan, berdasarkan instruksi Presiden nomor 8 tahun 2025 telah menetapkan tiga strategi utama, yakni pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

“UMKM ini menjadi salah satu bidang ekonomi yang tidak terdampak krisis ekonomi, maka dengan begitu kami terus mendorong agar UMKM berkolaborasi dengan sektor wisata. Saya melihat di Dusun Bambu ini sudah melakukan itu dan tentu ini menjadi bukti kongkret dari inpres nomor 8 tahun 2025,” katanya, Sabtu (21/6/2025).

Ia menambahkan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan sinergi antara sektor pariwisata dan pelaku UMKM lokal berjalan baik. Pasar ini menjadi pusat baru pemberdayaan UMKM lokal yang mengusung konsep wisata berbasis ekonomi kerakyatan.

“Saya salut dan bangga. Dusun Bambu yang sudah melegenda ini tidak hanya menjadi destinasi ekowisata yang laku keras, tapi juga berhasil memberdayakan UMKM di lingkungan sekitarnya,” katanya.

Menurutnya, konsep yang diterapkan Dusun Bambu merupakan model bisnis proses yang menguntungkan banyak pihak. Sehingga kehadiran pasar ini sebagai bentuk nyata dari pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar yang patut dijadikan contoh.

“Ini harus menjadi contoh. Semua mendapatkan manfaat dari ekonomi ini masyarakat, pelaku usaha, wisatawan, hingga pemerintah daerah. Salut atas seluruh prestasi Dusun Bambu, terutama dalam konsep Pasar Khatulistiwa yang inklusif,” katanya.

Pasar Khatulistiwa sendiri merupakan ruang terbuka yang menampilkan produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, fesyen kreatif, hingga produk olahan pangan khas Jawa Barat.

Cak Imin menilai keterlibatan pelaku UMKM lokal di dalam kawasan wisata seperti Dusun Bambu, sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Ini harus menjadi model sistem pengembangan ekoturism yang efektif. Tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga menciptakan multiplier effect bagi ekonomi rakyat,”imbuhnya.

Ia menyebut, sektor pariwisata solusi konkret dalam mendorong pertumbuhan UMKM nasional. Wisata bisa menjadi jalan keluar cepat untuk memulihkan dan menguatkan ekonomi rakyat pasca pandemi dan di tengah tantangan global saat ini.

“Dunia pariwisata itu solusi. Wisata adalah pintu masuk untuk UMKM kita agar naik kelas. Kita harus manfaatkan momen ini untuk mempercepat kebangkitan ekonomi masyarakat,”kata Cak Imin.

Di tengah persaingan global yang ketat dan membanjirnya produk-produk asing ke pasar Indonesia, Cak Imin menekankan pentingnya rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Dirinya melihat banyak karya anak bangsa yang tidak kalah kualitas, desain, dan daya saingnya dibandingkan produk luar.

“Kita harus bangga dan bersyukur. Produk kita tidak kalah fashionable, sangat kompetitif, dan tentunya kualitasnya harus terus dijaga. Ini yang perlu terus kita dorong, khususnya melalui ekosistem wisata yang mendukung UMKM,”tandasnya. (KRO) 

Live Update