News

Alignment Kepemimpinan ASN Kota Bandung, Penyelarasan Visi Kunci Profesionalisme Birokrasi

Radar Bandung - 25/06/2025, 18:12 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Alignment Kepemimpinan ASN Kota Bandung, Penyelarasan Visi Kunci Profesionalisme Birokrasi
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan usai menghadiri Sambutan dan Motivasi kepada CPNS BKPSDM Mayor Lecture 2025 di Auditorium Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu (25/6). (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNGPemerintah Kota Bandung terus memperkuat fondasi kepemimpinan birokrasi melalui strategi alignment atau penyelarasan lintas sektor. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan pentingnya penyamaan visi, strategi, dan gerak langkah seluruh aparatur sipil negara (ASN), sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan profesionalisme pemerintahan.

Pernyataan itu disampaikan Farhan usai menghadiri Sambutan dan Motivasi kepada CPNS BKPSDM Mayor Lecture 2025 di Auditorium Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu (25/6/2025). Meski jumlah CPNS relatif sedikit, ia menilai momen ini sangat strategis untuk memperkuat sinergi di antara struktur birokrasi yang tengah menjalani reformasi organisasi.

“Hanya 47 orang CPNS, tapi kami undang seluruh kepala dinas. Ini bukan soal jumlah, tapi penyamaan arah dan semangat. Setelah empat bulan terakhir kita lakukan banyak rotasi, promosi, dan pengangkatan PPPK maupun CPNS, kini saatnya semua disatukan dalam visi bersama,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu (25/6/2025).

Menurut Farhan, konsep alignment dalam konteks kepemimpinan bukan sekadar jargon manajerial. Ini adalah prinsip dasar yang memastikan strategi, kebijakan, tindakan, dan sumber daya di setiap lini birokrasi bergerak secara serempak untuk mencapai tujuan pembangunan Kota Bandung yang tertuang dalam visi Bandung Utama.

Ia menjelaskan Bandung Utama sendiri merupakan akronim dari Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis, nilai-nilai yang menjadi dasar perilaku dan etika kerja seluruh ASN Pemkot Bandung.

“Alignment itu seperti sistem roda yang harus berputar serentak. Kalau belok kiri, ya semua belok kiri. Kalau belok kanan, semua ikut belok. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kalau tidak sinkron, pelayanan akan stagnan,” tegas Farhan.

Lebih lanjut, ia menyebut kondisi birokrasi saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal kekurangan personel dan banyaknya jabatan yang belum terisi secara definitif. Dari total kebutuhan sekitar 15 ribu ASN di lingkungan Pemkot Bandung, sebagian masih diisi oleh Pelaksana Tugas (PLT).

“Ini fakta yang harus segera diatasi. Proses pengangkatan ASN harus jadi momentum untuk mengakselerasi profesionalisme dan menyuntikkan semangat integritas sejak dini. Jangan sampai visi besar kita terhambat karena roda organisasi tidak utuh,” ungkapnya.

Farhan menekankan keberhasilan pemerintahan tidak hanya diukur dari banyaknya program, melainkan dari seberapa solid dan searah seluruh perangkat birokrasi menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Profesionalisme, integritas, serta kemampuan beradaptasi disebutnya sebagai pilar utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

Ia pun berharap para CPNS yang baru bergabung dapat memahami status sebagai ASN bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk pengabdian jangka panjang yang menuntut konsistensi, loyalitas, dan keberpihakan pada kepentingan publik.

“Tugas kita bukan sekadar bekerja sesuai tupoksi. Kita harus hadir sebagai jawaban atas kebutuhan warga Bandung. Masyarakat menaruh harapan besar kepada ASN sebagai motor pelayanan dan penggerak perubahan,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.