RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – General Manager Bandara Husein Sastranegara, Indra Crisna Seputra menegaskan Bandara Husein di Kota Bandung hingga saat ini belum pernah ditutup. Meski terjadi pembatasan jenis pesawat dan rute sejak 2023, bandara yang berada di pusat kota ini masih aktif melayani berbagai jenis penerbangan, baik komersial propeller maupun kebutuhan militer, medis, dan kargo.
Pernyataan tersebut disampaikan Indra di sela kegiatan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang digelar di Bandara Husein, Rabu (25/6/2025). Kegiatan simulasi ini menjadi bukti nyata sistem dan personel di bandara masih berjalan aktif dan siaga dalam menghadapi skenario kritis.
“Hari ini kami mensimulasikan adanya insiden pesawat tergelincir. Prosedur evakuasi kami jalankan, dan dalam waktu satu hari, semuanya bisa kami tangani sesuai standar. Ini adalah bagian dari latihan modul 1 hingga 9 yang akan ditutup dengan simulasi besar pada Agustus nanti,” ujar Indra.
Meski aktivitas bandara menurun drastis setelah penerbangan jet dialihkan ke Bandara Kertajati, Husein tetap menjalankan tugasnya sebagai bandara aktif. Indra menyebut seluruh regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat masih mereka jalankan dengan disiplin tinggi, terutama prinsip 3S1C, Safety, Security, Services, and Compliance.
“Runway, terminal, hingga peralatan navigasi dan layanan penumpang masih kami jaga. Kami masih patuh pada aturan Surat Edaran Tahun 2023 yang menetapkan Bandara Husein hanya melayani pesawat jenis propeller untuk rute intra-Jawa,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini, Bandara Husein melayani penerbangan reguler rute Pangandaran-Bandung-Halim sebanyak tiga kali dalam sepekan. Dalam waktu dekat, 2 Juli 2025, maskapai Susi Air juga dijadwalkan membuka rute baru Jogja-Bandung-Halim-Jogja, dengan frekuensi penerbangan tiga kali seminggu. Semua penerbangan tersebut menggunakan pesawat kecil jenis karavan.
Selain penerbangan reguler, Indra menambahkan Husein juga tetap menjadi simpul penting untuk penerbangan militer dan layanan medis (medivac), mengingat lokasinya berada di dalam kawasan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU. Di kawasan ini juga terdapat fasilitas hanggar dan pusat perawatan pesawat (MRO) yang tetap aktif melayani armada pesawat.
“Kami tetap melayani semua jenis penerbangan yang diizinkan, termasuk charter dan penerbangan militer. Tidak ada satu pun fasilitas yang dikurangi. Bahkan kursi-kursi di ruang tunggu kami bersihkan dan siapkan kapan pun jika bandara kembali dibuka untuk jet komersial,” tegasnya.
Terkait wacana Pemerintah Kota Bandung yang menyuarakan keinginan agar Bandara Husein kembali diaktifkan penuh, termasuk untuk jet komersial, Indra menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum menerima ajakan koordinasi formal.
“Belum ada rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung. Tapi kami sangat terbuka. Prinsip kami jelas, selama sesuai aturan, kami siap melayani. Dan kami senang jika bisa kembali melayani masyarakat Bandung seperti dulu,” ungkapnya.
Indra juga meluruskan persepsi bandara telah ditutup. Menurutnya, yang terjadi adalah pengaturan jenis pesawat dan jalur, bukan penutupan operasional.
Indra membantah anggapan yang menyebutkan Bandara Husein sudah tidak layak untuk penerbangan jet secara teknis. Menurutnya, hingga sebelum peralihan rute Oktober 2023, Bandara Husein masih sanggup melayani hingga 4.000 penumpang dalam satu hari, dengan 10 kali take-off dan landing dari delapan rute berbeda. Sebagian besar pesawat yang digunakan saat itu adalah Airbus A320.
“Kami belum pernah mengurangi fasilitas teknis. Semua runway dan area operasional masih dalam kondisi siap. Terminal juga terjaga, sistem pendingin berfungsi. Tinggal aktifkan saja jika sewaktu-waktu jet kembali datang,” ujarnya.
Indra mengungkapkan dengan pembatasan rute, Bandara Husein kini hanya melayani rata-rata lima penumpang per hari. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan era sebelum relokasi ketika bisa mencapai rata-rata 2.300 penumpang per hari. Namun pihak manajemen tetap menjalankan tugas dari negara, menjaga bandara tetap hidup dan siap kapan pun dibutuhkan.
“Ada kerugian yang besar secara trafik, tapi kami tetap berkomitmen penuh. Kami bukan perusahaan yang menyerah. Di sosial media pun kami melihat, banyak warga Bandung merindukan layanan penerbangan dari sini. Rute favorit waktu itu antara lain Denpasar, Kuala Namu, Balikpapan, bahkan Singapura dan Kuala Lumpur,” jelasnya.
Indra menyimpulkan, Bandara Husein tidak pernah berhenti beroperasi. Semua layanan yang ada masih dijalankan sesuai regulasi. Dan jika reaktivasi benar-benar dilakukan dengan izin regulator, pihaknya siap menyambut kembalinya denyut lalu lintas udara di langit Kota Bandung.
“Bandara ini tidak tutup. Kami hanya menunggu regulasi dan keputusan. Tapi semua sistem, SDM, dan fasilitas masih kami rawat. Kami percaya, saatnya akan datang lagi,” pungkasnya.(dsn)