News

Peluncuran Pemain Baru Persib Bandung, Mobitron Kendaraan Promosi

Radar Bandung - 25/06/2025, 21:43 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Ilustrasi. Mobitron kendaraan promosi.

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jawa Barat, M Isnaeni mengingatkan pentingnya keselamatan pengendara dan ketertiban lalu lintas saat peluncuran pemain baru Persib Bandung yang dikabarkan akan menggunakan kendaraan promosi mobitron. Menurutnya, meskipun inovatif, penggunaan mobitron harus tetap tunduk pada aturan lalu lintas yang berlaku, terutama jika melibatkan pergerakan kendaraan di ruang publik.

Isnaeni menyampaikan hingga saat ini belum terdapat aturan teknis atau regulasi turunan yang secara khusus mengatur penggunaan mobitron dalam konteks keselamatan berlalu lintas. Namun demikian, ia menegaskan setiap kendaraan, termasuk mobitron, tetap wajib mematuhi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

“Sependek pengetahuan saya, belum ada pengaturan khusus terkait mobitron sebagai turunan dari UU LLAJ. Tapi karena kendaraan itu berada di jalan raya, tetap harus patuh aturan lalu lintas,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (25/6/2025).

Ia menyoroti peluncuran pemain baru Persib melalui kendaraan mobitron dapat berpotensi memancing antusiasme pendukung yang tinggi, sehingga bisa berkembang menjadi iring-iringan spontan di jalan. Dalam konteks ini, ia menilai perlu ada langkah antisipatif dari pihak penyelenggara, termasuk koordinasi dengan kepolisian untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.

“Kalau penggunaannya sekadar untuk sosialisasi, maka jangan sampai berubah fungsi menjadi pawai atau arak-arakan. Itu bisa memicu kerumunan dan menimbulkan risiko bagi pengguna jalan lainnya,” jelas Isnaeni.

Ia menambahkan jika memang penggunaan mobitron melibatkan massa atau berpotensi mengundang iring-iringan, maka penyelenggara wajib mengajukan izin secara resmi ke kepolisian. Hal ini diperlukan untuk pengaturan teknis di lapangan, baik dari segi pengawalan, rekayasa lalu lintas, maupun mitigasi risiko lainnya.

Idealnya, menurutnya, penggunaan mobitron dilakukan secara statis atau berhenti di titik-titik tertentu yang telah ditentukan. Jika mobitron dibiarkan berpindah-pindah tanpa pengawalan, atau bahkan berjalan lambat dengan diikuti massa, potensi gangguan lalu lintas akan sangat besar.

“Poin utamanya adalah keselamatan. Jangan sampai kegiatan yang tujuannya promosi justru menciptakan potensi kecelakaan atau kemacetan karena tidak dikendalikan dengan baik,” ungkapnya.

Isnaeni juga mengingatkan euforia bobotoh dalam mendukung klub kesayangannya adalah hal yang wajar dan harus dihargai. Namun, dalam konteks ruang publik, semua kegiatan harus dilaksanakan dalam koridor hukum dan memperhatikan keselamatan semua pihak, baik pengguna jalan, masyarakat umum, maupun pengendara lain.

“Peluncuran pemain Persib adalah momen besar, tapi tetap harus ditangani secara profesional dan terorganisasi. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena abai pada aspek teknis dan perizinan,” pungkasnya.(dsn)