RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menghidupkan kembali sistem penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di jenjang sekolah menengah atas (SMA) mendapat dukungan sejumlah pihak.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi. Foto : Istimewa. Sementara foto atas, ilustrasi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 12, Jln. Pajajaran, Kota Bandung, Senin (17/7). FOTO : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) jadi salah satu diantaranya yang mendukung pengembalian jurusan IPA, IPS dan bahasa.
Dukungan pengembalian jurusan IPA, IPS dan bahasa ini disampaikan oleh Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PGRI di Jakarta, Kamis (26/6/2025) malam.
Menurutnya, kebijakan pendidikan harus lebih adaptif, adil, dan berpijak pada realitas di lapangan.
“PGRI mendukung kembalinya kebijakan penjurusan di SMA,” ujarnya.
Sebetulnya, lanjut dia, kebijakan penghapusan penjurusan di SMA yang diberlakukan saat ini oleh Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim merupakan bentuk semangat pembelajaran yang fleksibel dan multidisipliner.
Namun, kebijakan tersebut dinilai masih belum didukung oleh kesiapan infrastruktur, kurikulum, serta kapasitas guru yang memadai.
“Menghapus penjurusan tanpa memberikan panduan pedagogis yang jelas justru membingungkan siswa, membebani guru, dan membuat sekolah kewalahan dalam menyusun jadwal serta distribusi pengajaran,” jelasnya.
Meski mendukung penuh kembalinya penjurusan di SMA, Unifah memberikan catatan terkait penjurusan ini.
Dia meminta, agar pemilihan jurusan dapat dilakukan melalui asesmen minat dan bakat yang kredibel dan didampingi guru bimbingan konseling.
Dengan begitu, siswa betul-betul dapat diarahkan dengan baik sesuai minat dan bakatnya.
Sebagai informasi, Mendikdasmen berencana menghadirkan kembali sistem penjurusan di SMA mulai tahun ajaran baru 2025/2026 nanti.
Penjurusan ini dihidupkan kembali lantaran kebijakan saat ini dinilai tak relevan dengan keberlanjutan jenjang pendidikan.
Selain itu, adanya tes kemampuan akademik (TKA) untuk siswa turut melatarbelakangi kembali dihidupkannya sistem penjurusan ini. Pasalnya, tes ini dilaksanakan dengan berbasis mata pelajaran.
“Ini bocoran, jurusan akan kita hidupkan lagi. Jadi nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” ujar Mu’ti beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, saat ini, sistem penjurusan tidak berlaku.
Melalui penerapan Kurikulum Merdeka, Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim menghapus sistem penjurusan di jenjang SMA tersebut.
Alasannya, karena tak ingin ada pengkotak-kotakan dalam proses pembelajaran.
Siswa dibebaskan untuk memilih sendiri mata pelajaran yang ingin dipelajari.(jpc)
Live Update
- Rustiyana Terpilih Pimpin PGRI Bandung Barat Masa Bhakti 2025-2030 3 minggu yang lalu
- PGRI Dukung Penjurusan Siswa SMA, P2G Menolak, Dianggap Bisa Hidupkan Kastanisasi 2 bulan yang lalu