RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengakui masih adanya sejumlah titik rawan kriminalitas yang disebabkan oleh minimnya penerangan jalan umum (PJU). Kawasan seperti Arcamanik, Jalan Soekarno Hatta, hingga wilayah perbatasan kota menjadi lokasi yang paling rentan karena belum optimalnya infrastruktur penerangan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan keberadaan PJU yang belum menyala atau belum maksimal menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kejahatan jalanan. Farhan menyebut kondisi gelap di ruang publik sering kali membuka celah terjadinya tindak kriminal.
“Masih ada beberapa titik rawan karena tingkat kerawanannya tinggi. Misalnya, karena PJU-nya belum menyala atau belum optimal. Kita sedang membangun sistem penerangan yang lebih baik untuk menghilangkan kesempatan berbuat jahat,” ujar Farhan, di Balai Kota Bandung, Senin (30/6/2025).
Ia menegaskan upaya Pemkot Bandung tidak hanya sebatas memperbaiki penerangan, tetapi juga menyasar pencegahan kriminalitas secara menyeluruh. Menurut Farhan, kejahatan kerap muncul karena adanya kombinasi antara niat dan kesempatan.
“Biasanya, kejadian kriminal terjadi karena ada niat dan kesempatan. Wilayah yang paling rawan memang berada di perbatasan kota, sehingga aspek pengamanan juga harus dikonsolidasikan lintas wilayah, termasuk antarpolres,” jelasnya.
Farhan memastikan Pemkot Bandung telah menyusun langkah prioritas untuk memperkuat sistem keamanan berbasis pencahayaan publik. PJU akan ditingkatkan secara bertahap di titik-titik yang dinilai paling rawan dan membutuhkan perhatian segera.
“Pemkot Bandung berkomitmen meningkatkan kualitas PJU di titik-titik kritis, bukan hanya untuk mendukung keamanan, tetapi juga memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas di malam hari,” pungkas Farhan.
Melalui perbaikan sistem penerangan dan koordinasi keamanan lintas wilayah, Pemkot Bandung berharap mampu menurunkan potensi kejahatan serta mewujudkan kota yang lebih aman dan terang bagi seluruh warganya.(dsn)