RADARBANDUNG.id- Pemkab Bandung Barat merealisasikan program “KBB Nyaah Ka Indung” secara serentak di 16 kecamatan dan 165 desa pada Senin (30/6/2025). Setidaknya, 1.348 orang lansia di KBB menerima manfaat program ini.
Sebelumnya, program tersebut telah resmi dicanangkan pada 17 April 2025 lalu sebagai tindak lanjut dari program Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi).
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengatakan, kegiatan yang dilakukan secara serentak di Kabupaten Bandung Barat tersebut sebagai bukti kepedulian pemerintah daerah terhadap para lansia.
“Kegiatan ini merupakan aksi nyata Pemkab Bandung Barat dengan langsung “Nganjang Ka Bumi Lansi” (datang langsung ke rumah lansia),” katanya, Senin (30/6/2025).
Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut juga melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat dengan menyasar ribuan lansia yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.
“Program KBB Nyaah Ka Indung ini melibatkan seluruh ASN di Bandung Barat dengan menyasar sebanyak 1.348 orang lansia di 16 kecamatan dan 165 desa di KBB,” tambahnya.
Lebih lanjut Jeje mengatakan, realisasi program “KBB Nyaah ka Indung” ini bukan hanya sebatas program kerja tetapi merupakan gerakan kemanusiaan.
“Tentu kami percaya, kemajuan sebuah daerah tak hanya diukur dari pembangunan fisik semata. Tetapi bagaimana kita memuliakan mereka yang pernah menjadi tulang punggung kehidupan keluarga dan bangsa,” katanya.
Masih kata dia, Pemkab Bandung Barat pun merealisasikan program Menguatkan Pelayanan Sosial Dasar Keliling (Masdarling). Pasalnya, di Kabupaten Bandung Barat terdapat 4.137 orang Pemerlu Atensi Sosial (PAS).
“Jumlah tersebut terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, anak terlantar, hingga kelompok rentan lainnya,” katanya.
Ia menyebut, dengan program Masdarling ini pihaknya turun langsung kepada masyarakat penerima manfaat dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
“Melalui Masdarling ini kita memberikan alat bantu aksesibilitas, pelayanan sosial berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DOSEN), bimbingan oleh para pekerja sosial, bantuan sembako hingga pengecekan kesehatan gratis,” katanya.
“Program ini adalah bukti bahwa Pemkab Bandung Barat hadir dan peduli, tidak hanya duduk di balik meja tapi hadir di tengahh masyarakat, menyentuh hati dan kebutuhan warga yang paling rentan,” sambungnya.
Ia menyebut, dalam memberikan pelayanan sosial terbaik kepada masyarakat tentu dibutuhkan peran dan sinergi semua pihak. Dengan begitu, persoalan sosial di Bandung Barat dapat teratasi dengan maksimal.
“Pelayanan sosial dasar harus menjadi kerja bersama, tidak cukup hanya oleh pemerintah daerah. Kita perlu bersinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dunia usaha, komunitas dan lembaga non pemerintah,” katanya.
Ia menegaskan, program Masdarling ini akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan rutin dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.
“Saya juga telah meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mulai menganggarkan secara khusus pada Dinas Sosial (Dinsos) agar program ini bisa makin kuat, makin luas jangkauannya dan makin terasa manfaatnya,” katanya.
“Dalam kesempatan ini, saya pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam program KBB Nyaah ka Indung dan Masdarling. Semoga upaya dan niat baik kita menjadi amal ibadah,” tandasnya. (KRO)
Live Update
- Ratusan Anggota Linmas di Kabupaten Bandung Barat Antusias Ikuti Jambore, Wabup Bandung Barat: Peran Linmas Penting 5 hari yang lalu