News

Perlu Solusi Jangka Panjang untuk Transportasi Udara di Bandung

Radar Bandung - 01/07/2025, 20:41 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Perlu Solusi Jangka Panjang untuk Transportasi Udara di Bandung
Ilustrasi. Landasan Bandara Udara. (Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pembukaan kembali Bandara Husein Sastranegara untuk mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata Kota Bandung kembali mencuat. Namun, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jawa Barat, M Isnaeni menilai langkah tersebut hanya bersifat solusi sesaat dan bukan jawaban strategis jangka panjang bagi kebutuhan transportasi udara di wilayah ini.

Menurut Isnaeni, bandara memiliki peran vital sebagai pintu gerbang utama suatu daerah, terutama bagi kawasan yang menggantungkan sektor pariwisata seperti Bandung dan Jawa Barat. Namun ia mengingatkan letak Bandara Husein yang berada di pusat kota menyimpan sejumlah keterbatasan dari sisi teknis dan operasional.

“Meski secara jangka pendek bisa mendongkrak pergerakan wisatawan, secara jangka panjang Bandara Husein Sastranegara sudah tidak ideal lagi. Ruang ekspansi terbatas dan kapasitasnya bisa segera terlampaui,” tegas Isnaeni saat dikonfirmasi di Bandung, Selasa (1/7/2025).

Lebih lanjut, ia menyebut jika Bandara Husein dipaksakan untuk kembali beroperasi penuh, potensi tumpang tindih kawasan layanan (hinterland) dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sangat besar. Hal ini justru dapat melemahkan eksistensi Kertajati yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari 17 bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024.

“Ada irisan wilayah layanan antara Husein dan Kertajati. Kalau Husein dibuka lagi untuk penerbangan komersial, Kertajati bisa semakin kehilangan daya saingnya,” ujarnya.

Sayangnya, ia menilai hingga kini belum terlihat adanya terobosan konkret dari pemangku kepentingan terkait untuk mengoptimalkan fungsi Kertajati, baik sebagai penggerak arus penumpang maupun logistik. Padahal, status internasional yang telah disematkan oleh pemerintah pusat menunjukkan bandara ini dipandang masih punya potensi besar.

“Kertajati ini harus dikembangkan. Bukan cuma menunggu penumpang datang, tapi juga perlu strategi membangun konektivitas serta aktivitas ekonomi di kawasan sekitarnya agar muncul permintaan perjalanan,” ungkap Isnaeni.

Ia menegaskan proses ini memang tidak bisa instan. Namun dengan kerja sama lintas sektor dan penguatan infrastruktur penunjang, dalam jangka panjang Kertajati dapat tumbuh menjadi simpul udara utama yang melayani wilayah barat dan timur Jawa Barat secara efektif.

“Pemerintah daerah perlu bersinergi dengan pemerintah pusat, termasuk dunia usaha, agar investasi infrastruktur seperti bandara tidak sia-sia. Kalau kita tarik ulur terus, kita hanya akan terjebak dalam solusi tambal sulam,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.