News

Cegah DBD Dimulai dari Rumah, Enesis Group dan Pemkot Bandung Luncurkan Gerakan Edukasi 3M Plus

Radar Bandung - 03/07/2025, 00:28 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Cegah DBD Dimulai dari Rumah, Enesis Group dan Pemkot Bandung Luncurkan Gerakan Edukasi 3M Plus

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Enesis Group meluncurkan program edukasi masif pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) bertajuk Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD. Program ini resmi dimulai Rabu (2/7/2025) di Kiara Artha Park, Bandung, menandai kolaborasi aktif antara sektor swasta dan pemerintah dalam menghadapi ancaman DBD di kota dengan jumlah kasus tertinggi di Jawa Barat.

Program ini diresmikan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan didukung penuh oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. Hadir dalam acara peluncuran antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, Ketua TP PKK Kota Bandung, para kepala puskesmas, serta 140 kader Jumantik. Dari pihak Enesis Group, turut hadir CEO Aryo Widiwardhono bersama jajaran direksi dan tim manajemen produk Soffell.

Bandung dipilih sebagai titik strategis dalam perluasan program edukasi DBD nasional yang sebelumnya telah dijalankan di beberapa kota besar. Hal ini sejalan dengan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang mencatat Kota Bandung sebagai daerah dengan kasus DBD tertinggi sepanjang 2024, yaitu 7.447 kasus. Pada semester pertama 2025, tercatat 1.653 kasus.

Wali Kota Muhammad Farhan menegaskan pentingnya edukasi masyarakat melalui pola pencegahan yang sederhana namun efektif.

“Kampanye 3M Plus dan kebiasaan mengoles lotion anti nyamuk bukan hanya soal pencegahan, tapi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat kota,” ujar Farhan.

Ia menambahkan, program ini memperkuat gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang telah menjadi bagian dari strategi pengendalian penyakit menular di Bandung.

Head of Human Resources & Public Relations Enesis Group, RM. Ardiantara menjelaskan edukasi langsung dari rumah ke rumah menjadi metode utama dalam program ini. Sebanyak 140 kader Jumantik diterjunkan ke tiga kecamatan padat penduduk, yaitu Buah Batu, Rancasari, dan Cibiru, yang mencakup 14 kelurahan. Melalui pendekatan personal, warga diberikan edukasi soal penerapan PSN 3M Plus, dibagikan produk Soffell secara gratis, serta dilakukan inspeksi jentik di lingkungan rumah tangga.

“Kegiatan ini menyasar lebih dari 30.000 warga dan dirancang untuk mendorong perubahan perilaku. Warga diajak untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta terbiasa menggunakan lotion anti nyamuk sebagai perlindungan tambahan,” jelas Ardiantara.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menegaskan tingginya angka DBD di Bandung tidak bisa diatasi hanya dengan intervensi medis.

“Perubahan perilaku harus menjadi kunci. Edukasi rutin, pemantauan jentik, serta keterlibatan kader kesehatan dan warga menjadi pilar dalam pengendalian DBD,” ujar Anhar.

Anhar juga menyebut kolaborasi ini sebagai model kemitraan ideal antara pemerintah dan swasta. Dukungan dari Enesis Group lewat produk Soffell menunjukkan sektor industri dapat memainkan peran aktif dalam kesehatan masyarakat secara preventif.

CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono mengangkat kisah pribadi yang menjadi awal mula lahirnya Soffell.

“Berawal dari kegelisahan pribadi saat masih tinggal di kos dan digigit nyamuk setiap malam, kini Soffell hadir sebagai solusi nasional. Bagi kami, edukasi pencegahan DBD adalah panggilan sosial, bukan sekadar promosi produk,” ungkap Aryo.

Aryo menambahkan program sebelumnya telah menunjukkan hasil konkret, seperti peningkatan angka bebas jentik (ABJ) dari 95% menjadi 99% dan penurunan rumah positif jentik hingga 80%.

“Itu bukan hanya statistik. Itu bukti gerakan ini berdampak nyata,” tegasnya.

Ardiantara menambahkan program ini bukan sekadar aksi seremonial, tetapi investasi sosial jangka panjang. Melalui filosofi Healthy Product for Healthy Family, Enesis Group tidak hanya mengandalkan Soffell sebagai solusi produk, tapi juga sebagai instrumen edukasi yang menanamkan kesadaran kolektif.

Menurut Ardiantara, edukasi door-to-door memberikan ruang interaksi yang bermakna antara warga dan kader. Masyarakat tidak hanya menerima informasi, tapi juga dilibatkan dalam dialog dan pemberdayaan.

“Kami percaya keluarga adalah garda terdepan kesehatan. Maka upaya pencegahan harus dimulai dari rumah, dari kebiasaan-kebiasaan kecil seperti menguras, menutup, mengubur, dan mengoles lotion anti nyamuk secara teratur,” ungkap Ardiantara.

Melalui program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD, kolaborasi antara Pemkot Bandung, Dinas Kesehatan, dan Enesis Group membuktikan pendekatan lintas sektor mampu menciptakan perubahan. Gerakan ini tak hanya menargetkan penurunan angka kasus DBD, tetapi juga membangun budaya hidup bersih dan sehat secara berkelanjutan.

Soffell sebagai produk tidak berdiri sendiri. Soffell menjadi bagian dari upaya kolektif yang menjadikan pencegahan DBD sebagai tanggung jawab semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, tenaga kesehatan, kader Jumantik, hingga setiap anggota keluarga. Melalui semangat gotong royong, Bandung tak hanya memerangi nyamuk, tetapi juga menjaga masa depan generasi sehat.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.