News

Tetapkan HET Gas 3 Kg, Disperindag KBB Kumpulkan Agen dan Pangkalan LPG

Radar Bandung - 04/07/2025, 14:04 WIB
HH
Hendra Hidayat
Tim Redaksi
Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi

RADARBANDUNG.id- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB mengumpulkan sebanyak 41 agen dan1.108 pangkalan gas LPG di Villa Pasundan Cilame pada Jumat (4/7/2025).

Disperindag KBB memastikan, jika harga gas 3 kilogram ini di pasaran terkendali, menyusul kenaikan harga tertinggi (HET) dari semula Rp 16.600 menjadi Rp 19.000 per tabung.

Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi mengatakan, pihaknya meminta para agen untuk melakukan pengawasan terhadap para pangkalan. Begitu juga pangkalan ikut melakukan pengawasan terhadap sub-sub pangkalan.

“Kami mengumpulkan 41 agen yang membawahi 1.108 pangkalan, tersebar di 16 kecamatan se-KBB ini dengan alasan bahwa Gas LPG 3 kg memiliki nilai subsidi, sehingga dalam menentukan harga tidak boleh sembarangan,” katanya, Jumat (4/7/2025).

Ia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan sosialisasi SK Bupati Nomor 100.3.3.2/ Kep.161-Disperindag/2025 tentang Penetapan HET Liquefied Petrolum Gas LPG Tabung 3 Kg di Villa Pasundan, Cilame-Ngamprah.

“Saya sudah sampaikan, agar hal ini menjadi tanggung jawab renteng. Saya mengawasi agen, Hiswana juga mengawasi agen dan pangkalan. Kalau ada pangkalan yang nakal, agennya pun kena. Agennya punya tanggung jawab mengawasi pangkalan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menentukan HET, pemerintah telah mempertimbangkan berbagai hal secara matang, berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS), BI, OJK dan lainnya. Maka dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan itu.

“Apabila HET yang sudah ditetapkan itu dilaksanakan, sesuai, tidak ada kecurangan, Insyaallah tidak menyebabkan inflasi,” katanya.

Sementara itu, pihaknya mengingatkan agar agen melakukan pengawasan lebih intensif kepada pangkalan. Sedangkan di warungan, memang tidak diatur harganya.

“Rata-rata memang harga di warungan variasi, antara Rp23.000/ tabung sampai Rp25.000/ tabung,” katanya.

Untuk kenaikan Gas LPG 3 kg ini sambung Ricky, sebenarnya dari Rp16.000 menjadi Rp19.600. Akan tetapi berdasarkan rekomendasi Gubernur Jawa Barat, dilakukan secara bertahap.

“Dilihat perkembangan dulu, kalau memang stabil baru dinaikan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Hiswana Migas KBB, Opik Taupik mengatakan HET gas LPG 3 kg tersebut, baru mengalami kenaikan lagi sejak tahun 2013.

Sementara beban agen dan pangkalan cukup berat. Di sisi lain para pengusaha ini dibenturkan dengan inflasi, padahal agen dan pangkalan juga terdampak Inflasi.

“Kalau ada penyesuaian harga di pasaran HET, beban pangkalan dan agen agak berkurang. Takutnya beban para agen dan pangkalan biaya operasional dengan keuntungan, tidak sesuai. Khawatir (agen dan pangkalan) malah pada berhenti,” katanya. (KRO)

Live Update