News

Soroti Tata Ruang dan Fungsi Teras Cihampelas Bandung

Radar Bandung - 05/07/2025, 19:17 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Soroti Tata Ruang dan Fungsi Teras Cihampelas Bandung
Warga berjalan di Teras Cihampelas. Teras Cihampelas, yang pernah menjadi salah satu landmark wisata Kota Bandung, kini mengalami penurunan gaung. Foto-foto: Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Wacana pembongkaran Teras Cihampelas kembali mencuat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan buka suara terkait kondisi terkini ikon wisata belanja tersebut. Pernyataan keduanya disampaikan dalam dua kesempatan berbeda, Jumat (4/7/2025).

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kurangnya konsistensi dalam menjaga kawasan Teras Cihampelas sejak dibangun. Ia menilai kawasan tersebut kini justru menyempitkan jalan dan menghilangkan keindahan pohon-pohon di sekitarnya.

“Kalau menurut saya, kalau dibongkar bisa dikembalikan ke konsep Cihampelas lama, dengan menghidupkan kembali outlet-outlet khasnya. Tapi itu sepenuhnya jadi kewenangan Pak Wali Kota. Saya hanya menyarankan,” ujar Dedi saat ditemui di Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh-Merdeka, Kota Bandung.

Ia juga menegaskan, jika Kota Bandung membutuhkan bantuan anggaran untuk menata kembali kawasan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap turun tangan.

“Kalau diminta, provinsi akan bantu. Kita selalu mendukung, seperti waktu kita menata Kalimalang di Kota Bekasi,” tambahnya.

Dedi juga menyinggung pentingnya mengembalikan karakter otentik Cihampelas yang dulu dikenal sebagai sentra jeans di Bandung.

“Dulu Cihampelas itu identik dengan jeans. Sekarang nggak tahu ke mana jeans-nya. Mudah-mudahan jeansnya bisa kembali,” ujar Dedi.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan sejauh ini belum ada keputusan final terkait nasib Teras Cihampelas. Namun ia mengakui adanya sejumlah masukan, termasuk dari Gubernur, untuk mempertimbangkan pelepasan aset.

“Ada usulan pelepasan aset, tapi prosesnya tidak mudah. Saya masih harus bicara dengan DPRD dan BKAD. Ini proses administrasi yang panjang dan harus dijalani sesuai prosedur,” ujar Farhan saat ditemui di kawasan Cibuntu, Kota Bandung.

Farhan menegaskan, Pemerintah Kota Bandung saat ini fokus pada penataan ulang dan pemeliharaan kawasan Teras Cihampelas, termasuk pengamanan dan perbaikan fasilitas.

“Satpol PP disiagakan 20 jam untuk menjaga keamanan. DSDABM akan bersihkan toilet dan vandalisme, Dishub akan pasang penerangan jalan serta pedestrian di bawah. Jadi tidak poek mongkleng tapi caang cerah,” ungkap Farhan.

Ketika ditanya apakah aset tersebut akan dijual atau disewakan, Farhan langsung menampiknya.

“Dijual? Nggak mungkin. Disewakan juga nggak mungkin,” tegasnya.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan pembongkaran bisa menjadi salah satu opsi jika hasil kajian menunjukkan itu sebagai solusi terbaik.

“Ya, itu masih kemungkinan. Tapi ini baru usulan. Saya akan pelajari dulu semua aspeknya secara hukum dan tata ruang,” ujarnya.

Farhan menilai salah satu problem utama kawasan Teras Cihampelas saat ini adalah ketidaksesuaian dengan tata ruang kota dan gangguan terhadap lanskap jalan Cihampelas yang seharusnya bisa dilestarikan sebagai kawasan bersejarah.

“Kita ingin jalan Cihampelas tetap terjaga. Sekarang malah terganggu dengan hadirnya struktur Teras Cihampelas. Ini bukan cuma soal macet, tapi soal merusak wajah kota yang punya nilai sejarah dan keindahan pohon-pohonnya,” jelas Farhan.

Meski belum ada keputusan resmi, Pemerintah Kota Bandung memastikan upaya pembersihan dan penjagaan kawasan akan terus dilakukan sembari menunggu hasil kajian hukum dan administratif.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.