News

PWI Jabar Minta Pemkab Indramayu Kaji Ulang Pengosongan Gedung Graha Pers

Radar Bandung - 18/07/2025, 18:46 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
PWI Jabar Minta Pemkab Indramayu Kaji Ulang Pengosongan Gedung Graha Pers

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu yang mengusir organisasi wartawan dari gedung Graha Pers Indramayu.

Kebijakan itu dinilai sebagai tindakan yang arogan dan mencederai prinsip kemerdekaan pers.

“Ini bukan sekadar soal gedung, ini soal bagaimana pemerintah memperlakukan pers. Kalau wartawan diusir seperti ini, bisa diartikan sebagai upaya membungkam kemerdekaan pers,” kata Ketua PWI Provinsi Jawa Barat Hilman Hidayat, dalam siaran pers, Jumat (18/7/2025).

Padahal, kata Hilman, gedung Graha Pers sudah ditempati selama 40 tahun oleh organisasi wartawan.
“Gedung itu memiliki histori yang panjang. Para Bupati sebelumnya memberikan fasilitas kepada wartawan dan organisasi pers karena jasanya membantu mempublikasi kegiatan dan program-program Pemkab Indramayu. Ini tiba-tiba diusir, ada apa?,” tegas Hilman.

Seharusnya, lanjut Hilman, pihak Pemkab Indramayu bijaksana dalam mengambil keputusan.

“Saya dengar tidak ada sosialisasi ataupun dialog sebelumnya dengan teman-teman yang berkantor disana. Untuk apa dan mau dijadikan apa gedung itu. Sehingga jelas, untuk apa dan urgensinya apa. Tapi ini tidak dilakukan. Sehingga terkesan arogan dan terkesan syarat kepentingan,” ujar Hilman.

Menurut Hilman, kehadiran wartawan selama ini bukan beban atau ancaman bagi pemerintah, melainkan mitra strategis. Baik dalam menyampaikan informasi pembangunan, mengawasi jalannya pemerintahan dan kritik yang membangun.

“Ini soal cara pemerintah melihat pers. Langkah mengusir seperti itu bisa menjadi preseden buruk bagi kemerdekaan pers di Indramayu dan nasional, ” tegas Hilman.

“Setiap keputusan publik harus berbasis musyawarah. Ini tidak bisa serta-merta main surat pengusiran. Mana penghargaan terhadap profesi wartawan? Harusnya dibangun dialog untuk mencari solusi bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Barat Ahmad Syukri menilai kebijakan itu syarat dengan kepentingan tertentu karena dilakukan di tengah konflik yang terjadi di tubuh PWI saat ini. “Kita paham soal aset, tapi ini dilakukan ditengah konflik di internal PWI. Kenapa baru sekarang ada perintah pengosongan, kenapa tidak dari dulu. ada motif apa?,” katanya.

Padahal, lanjutnya, PWI Provinsi Jawa Barat melalui surat edaran Nomor 829/PWI-JB/VI/2025 tanggal 10 Juni 2025 telah mengingatkan agar semua kepala daerah untuk bersikap netral dan tidak memihak selama proses rekonsiliasi berlangsung.

“Ini mencederai semangat persatuan di tubuh PWI. Padahal kita ketahui bersama bahwa saat ini tengah berjalan proses rekonsiliasi. Bahkan sudah ada kesepakatan tentang pelaksanaan ‘Kongres Persatuan’ tanggal 30 Agustus nanti. SC dan OC juga sudah dibentuk dan sudah bekerja mempersiapkan pelaksanaan kongres. Seharusnya semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan manuver-manuver yang malah memperkeruh suasana,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar Pemkab Indramayu melakukan kajian ulang terhadap kebijakan yang telah dikeluarkan. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan memantik dampak yang lebih luas antara pemerintah dan pers di daerah. “Sebaiknya dibuka ruang dialog terlebih dahulu. Itu lebih elok dan elegan,” tutupnya.

(*/rls/dbs)


Terkait Jawa Barat
KDM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal
Jawa Barat
KDM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan ekosistem budaya dan pengembangan potensi lokal berbasis kearifan lokal. Dorongan tersebut disampaikan saat KDM- sapaan akrab Dedi Mulyadi- menghadiri pembukaan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025, rangkaian dari Sunda Karsa Fest, yang digelar pada 17–20 […]

Rangkaian Pesta Pernikahan Anggota DPRD Jabar dan Wabup Garut Berujung Petaka
Jawa Barat
Rangkaian Pesta Pernikahan Anggota DPRD Jabar dan Wabup Garut Berujung Petaka

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Acara makan gratis di Kawasan Alun-alun Kabupaten Garut (Lapangan Otto Iskandar Dinata) yang menjadi bagian dari rangkaian pesta pernikahan Anggota DPRD Jabar, Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina berujung petaka. Sejumlah warga dan anggota polisi harus meregang nyawa karena terjebak di tengah warga yang berdesakan untuk memasuki lokasi […]

Bersama BKD Jabar, KDM Mendalami Dugaan Bullying di SMAN 6 Garut
Jawa Barat
Bersama BKD Jabar, KDM Mendalami Dugaan Bullying di SMAN 6 Garut

RADARBANDUNG.id- Kepala SMAN 6 Garut, Dadang Mulyadi, dinonaktifkan sementara buntut tewasnya siswa berinisial P yang nekat mengakhiri hidup karena diduga mengalami perundungan dan tak naik kelas. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi setelah pihaknya mempertemukan kedua belah pihak antara keluarga korban dan sekolah. Dalam pertemuan tersebut ungkapnya, kedua belah pihak tetap bersikukuh […]

Sindikat Penjualan Bayi Terbongkar, Polda Jabar Tangkap 13 Tersangka
Jawa Barat
Sindikat Penjualan Bayi Terbongkar, Polda Jabar Tangkap 13 Tersangka

Bayi-bayi dijual ke penampung dengan harga Rp10 hingga 16 juta, lalu dikirim ke Jakarta atau Pontianak.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.