RADARBANDUNG.id, Di tengah gemerlapnya ragam kuliner modern dan viral di Kota Bandung, sebuah rumah makan sederhana justru mencuri perhatian karena satu hal yang langka yaitu kejujuran rasa. Rumah Makan Wangi Seruni, yang berdiri di Jalan Cimanuk Nomor 42, tak hanya menyajikan makanan lezat, tetapi juga menyimpan cerita tentang cinta seorang anak terhadap masakan ibunya.
Adalah Runy Hut Riantoro Bangkit, sosok di balik berdirinya RM. Wangi Seruni. Ia menjadikan resep masakan sang ibu sebagai dasar utama menu di restorannya. Namun bukan sekadar menjiplak, Runy mengembangkan setiap resep dengan tetap menjaga cita rasa rumahan yang hangat dan membumi.
“Karena ini resep dari ibu saya, kemudian saya develop lagi untuk bisa dinikmati para pengunjung. Kami pada dasarnya tidak berharap banyak sih, yang penting pengunjung datang, dan bisa makan dengan nyaman saja,” tutur Runy dengan rendah hati.
Sikapnya yang tidak muluk-muluk ternyata justru menjadi magnet tersendiri. Dalam waktu belum genap satu tahun, RM. Wangi Seruni sudah ramai dikunjungi. Bahkan menurut data internal, 50 persen pengunjungnya datang dari Jakarta.
Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Ayam Goreng Seruni yang jadi favorit, hingga Sop Kepala Ikan Kakap Honje yang unik karena dihidangkan secara utuh, bukan dipotong seperti umumnya. Harga pun sangat terjangkau. Ayam Goreng Seruni dibanderol Rp32 ribu, Sop Seruni Rp35 ribu, dan Perkedel hanya Rp10 ribu untuk tiga buah. Makanan lainnya seperti Tumis Bunga Bawang dan Tahu Lontong pun berada di kisaran Rp17 ribu.
“Kami tidak ingin tampil mewah. Justru dari kesederhanaan itulah cita rasa masakan ibu muncul apa adanya. Signature kami adalah ayam goreng, dan kami pastikan semuanya halal dari proses potong hingga bahan baku,” jelas Runy.
RM. Wangi Seruni juga memiliki ruangan khusus untuk keluarga besar yang ingin makan bersama. Letaknya strategis — dekat dengan Gedung Sate dan PUSDAI Jawa Barat membuatnya cocok sebagai tempat singgah sambil bernostalgia dengan rasa masakan rumah.
Kini, dengan tingginya minat dari warga Jakarta, Runy tak menutup kemungkinan untuk membuka cabang di ibu kota. Namun, seperti filosofi awalnya, semua akan dilakukan tanpa tergesa.
“Mungkin kalau banyak dari Jakarta, akan lebih mudah kami ekspansi ke sana. Tapi itu masih kami diskusikan. Kami tetap ingin menjaga rasa dan kesederhanaan ini,” ujarnya.
RM. Wangi Seruni bukan sekadar tempat makan. Ia adalah ruang kenangan, di mana cita rasa rumah dihidangkan kembali untuk siapa saja yang rindu.