RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tengah merancang pembangunan sistem cadangan pangan yang tak hanya untuk kondisi darurat, tetapi juga mencakup kebutuhan seluruh warga kota.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan rencana ini akan dimulai dengan kajian mendalam yang dijadwalkan tahun 2026.
Menurutnya, saat ini, Kota Bandung baru memiliki cadangan pangan minimal sebesar 255 ton per tahun, sesuai ketentuan dari Peraturan Menteri Badan Pangan Nasional (Permen Bapanas). Cadangan ini diperuntukkan untuk kondisi kebencanaan sosial, seperti bencana alam atau gangguan distribusi pangan.
“Cadangan yang ada saat ini belum menyentuh kebutuhan konsumsi masyarakat secara menyeluruh,” ungkap Gin Gin saat ditemui di Jalan Sabang, Jumat (18/7/2025).
Ia menambahkan rencana besar DKPP adalah membangun sistem logistik pangan skala kota, lengkap dengan gudang penyimpanan yang mampu melayani populasi Kota Bandung secara utuh, yakni sekitar 2,5 juta jiwa.
Namun, Gin Gin menjelaskan belum ada angka pasti terkait volume cadangan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan seluruh warga selama setahun. Oleh karena itu, kajian komprehensif akan dilakukan terlebih dahulu.
“Di tahun 2026 sudah kami anggarkan untuk kajian. Kita tidak bisa hanya bicara soal bangunan fisiknya, tapi juga kelembagaan, manajemen SDM, skema pengelolaan, dan mekanisme distribusinya,” jelasnya.
Pemerintah Kota juga masih mempertimbangkan bentuk kelembagaan pengelola cadangan pangan ini, apakah akan berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti yang diterapkan DKI Jakarta, atau model lain seperti Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Ia menambahkan langkah ini dinilai penting untuk memperkuat ketahanan pangan jangka panjang di Kota Bandung. Selain menyediakan logistik saat krisis, sistem ini juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di tingkat lokal.
Melalui kajian yang matang dan pengelolaan profesional, Gin Gin optimistis Kota Bandung dapat mewujudkan sistem ketahanan pangan yang kokoh dan responsif terhadap berbagai situasi.(dsn)