News

Prediksi Harga Pangan Naik, Pemkot Bandung Fokus Stabilisasi Beras dan Program Bibit

Radar Bandung - 19/07/2025, 19:49 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Beras di pasar tradisional Kota Bandung. (Diwan Sapta Nurmawan/mg2/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memprediksi harga bahan pangan mengalami kenaikan. Untuk harga beras, baik itu kualitas medium maupun premium cenderung menunjukkan kenaikan walau masih dalam batas toleransi.

Kepala DKPP, Gin Gin Ginanjar menjelaskan secara umum, beras medium maupun premium trend-nya kecenderungan naik walaupun sedikit.

“Beras medium naiknya sekitar 0,02 persen tapi premium emang tinggi sekitar 0,4 persen. Harga beras premium sedang tinggi makanya mahal. Bahkan ada isu pergantian kemasan dan lainnya,” ujar Gin Gin Ginanjar usai acara Distribusi Program Bantuan Pangan di Kelurahan Cihapit, Jl. Sabang, Kota Bandung, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut, menurutnya, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp12.500 sedangkan HET beras premium Rp14.900. Untuk saat ini, harga beras medium Rp 12.900 dan harga beras premium di atas Rp 14.900.

Ia pun menambahkan langkah nyata menekan kenaikan harga beras yang diakibatkan permintaan konsumen tinggi, pemerintah melalui Bulog mulai mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar-pasar tradisional maupun kios pangan yang ada di bawah naungan Bulog.

“Sekarang kita bisa mengakses beras bulog. Kalau kemarin walaupun harga tinggi, kita belum bisa akses karena belum ada perintah distribusinya. Sekarang sudah ada dan mudah-mudahan bisa menstabilkan harga beras di Kota Bandung,” tambah Gingin.

Selain itu, ia mengungkapkan bahan pangan seperti tomat, cabai, sayuran, dan telur, rentan terhadap kenaikan dan inflasi. Kenaikan harga biasanya terjadi di akhir tahun.

“Sebagai antisipasi ke depan, Pemkot Bandung sedang mempersiapkan bibit seperti cabai dan bawang yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat. Selain untuk menekan kenaikan harga, ini juga termasuk upaya memperkuat program Gerakan Pangan Murah (GPM).” jelasnya.(dsn/mg2)