RADARBANDUNG.id- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melaksanakan kegiatan Forum Literasi Keterbukaan Informasi Publik Pengawasan Pemilu dan Pemilihan di Bandung Barat pada Minggu (20/7/2025).
Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Widodo Wuryanto mengatakan, hal itu merupakan upaya untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya akses informasi yang valid serta peran aktif publik dalam pengawasan pemilu yang jujur dan adil.
“Forum ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi mengenai hak atas informasi publik, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat literasi digital,” katanya, Minggu (20/7/2025).
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat untuk menangkal penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang marak terjadi di masa-masa pemilu.
“Forum ini adalah sarana edukasi agar masyarakat, terutama pemuda dan mahasiswa, dapat memahami pentingnya keterbukaan informasi. Tujuannya jelas, agar mereka dapat menyaring informasi yang mereka terima, dan tidak menjadi bagian dari rantai penyebar hoaks,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif nasional yang digelar secara terbatas karena keterbatasannya anggaran. Beberapa provinsi dipilih sebagai sampel pelaksanaan forum literasi ini, dan Jawa Barat menjadi salah satu di antaranya.
“Kami sadar bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan, tapi semangat kami tidak terbatas. Kami berharap dengan adanya forum seperti ini, masyarakat dapat memahami apa saja informasi publik yang bisa diakses, dan bagaimana pengawasan pemilu bekerja,” katanya.
Ie menyebut, masyarakat saat ini bisa mengakses berbagai informasi publik terkait tugas, wewenang, dan kinerja Bawaslu melalui berbagai kanal resmi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Ia juga mendorong masyarakat untuk menggunakan haknya dalam mengakses informasi secara aktif dan bertanggung jawab.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya pasif menunggu informasi, tetapi aktif mencari tahu. Bawaslu sudah membuka ruang-ruang informasi yang bisa diakses publik, termasuk laporan pengawasan, data pelanggaran, dan sebagainya,” tandasnya.
Sementara itu, Plh. Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Barat, Ridwan Raharja, menyebut bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif Bawaslu RI menyelenggarakan forum tersebut di wilayahnya. Kegiatan tersebut sejalan dengan semangat demokrasi yang mengedepankan transparansi dan partisipasi warga.
“Kami menyambut baik agenda ini. Forum ini penting untuk mensosialisasikan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat KBB. Ini menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antara masyarakat dan penyelenggara pemilu,” katanya.
Ia menambahkan, untuk saat ini pemanfaatan media sosial harus digunakan secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh peserta forum dan masyarakat pada umumnya untuk menjadi pengguna media sosial yang kritis dan bijak.
“Kita hidup di era informasi yang sangat cepat. Media sosial bisa menjadi alat pengawasan publik yang sangat efektif, tapi juga bisa menjadi sumber misinformasi jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, edukasi seperti ini menjadi sangat penting,” katanya.
Ia menegaskan, selain memberikan pemahaman tentang keterbukaan informasi, forum ini juga membuka ruang diskusi untuk menemukan solusi terhadap tantangan penyebaran hoaks, maraknya disinformasi, dan kurangnya literasi digital di masyarakat.
“Dengan dilaksanakannya forum ini di Kabupaten Bandung Barat, Bawaslu berharap terbentuk ekosistem informasi yang sehat, di mana masyarakat bisa lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi yang benar serta ikut ambil bagian dalam menjaga integritas pemilu,” tandasnya. (KRO)
Live Update
- Soal Jam Efektif Pembelajaran, Disdik Bandung Barat Ikuti Surat Edaran Gubernur Jawa Barat 7 jam yang lalu