RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat secara resmi mengumumkan 10 besar proyek investasi dalam ajang West Java Investment Challenge (WJIC) 2025.
Pengumuman ini disampaikan dalam rangkaian Closing Ceremony Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) 2025 akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan WJIC 2025 merupakan ajang seleksi dan kurasi proyek-proyek investasi strategis dari 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Proyek tersebut berfokus pada sektor infrastruktur perkotaan, industri, pertanian, dan pariwisata. Seleksi dilakukan melalui serangkaian tahapan ketat, mulai dari pendampingan proposal, penjurian oleh panel independen, hingga evaluasi kelayakan ekonomi, sosial, dan keberlanjutan.
Dorongan investasi diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat beserta Bank Indonesia terus berupaya menciptakan proyek investasi baru dari seluruh daerah di Jawa Barat, melalui West Java Investment Challenge (WJIC) 2025.
Dedi Taufik menyatakan proses penjurian WJIC 2025 melibatkan Tim Juri Independen yang berasal dari berbagai unsur strategis, antara lain perwakilan dari Kementerian Investasi/BKPM RI, Bank Indonesia, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), perbankan, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), konsultan finansial, dan tenaga ahli pendamping dari KPBU Jawa Barat.
“Kolaborasi lintas institusi ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek-proyek terpilih memiliki nilai keekonomian, kelayakan investasi, dan dampak pembangunan yang signifikan untuk tagline JabarIstimewa,” jelas dia.
Dedi Taufik mengatakan West Java Investment Challenge bukan hanya menjadi ajang kompetisi proyek strategis, tetapi juga wujud nyata sinergi antar instansi dalam memperkuat posisi Jawa Barat sebagai provinsi tujuan utama investasi di Indonesia.
Dengan seleksi ketat dan pemilihan proyek-proyek unggulan, diharapkan WJIC menjadi pintu masuk investasi yang membawa dampak ekonomi jangka panjang, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh penjuru Jawa Barat.
“Proyek terpilih akan difasilitasi lebih lanjut untuk dipromosikan kepada investor potensial dalam dan luar negeri, termasuk dalam forum-forum investasi strategis yang akan datang,” terang Dedi.
“WJIC tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform kolaboratif untuk memperkuat kapasitas daerah dalam mengemas peluang investasi yang berkualitas. Kami berharap proyek-proyek ini dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat,” dia melanjutkan.
Sebagai tindak lanjut, ke-10 proyek tersebut akan memasuki tahap site visit untuk verifikasi lapangan dan pendalaman potensi langsung di lokasi proyek. Setelah itu, seluruh peserta akan mengikuti tahapan project expose yang akan diselenggarakan pada ajang promosi investasi berskala nasional dan internasional.
Proyek-proyek ini juga akan dikemas menjadi Investment Project Ready to Offer (IPRO) dan ditampilkan dalam katalog promosi resmi Pemprov Jawa Barat, serta disertakan dalam sesi business matching dengan calon investor strategis.
Berikut adalah daftar 10 besar proyek investasi unggulan WJIC 2025:
1. SINTAS: Sentra Industri Nira Tasikmalaya – Kabupaten Tasikmalaya
Nilai Proyek: Rp 13.100.540.000
2. Transportasi Massal Berbasis Rel – Kabupaten Bandung
Nilai Proyek: Rp 16.000.000.000.000
3. Co-Working Space TOD Pondok Cina – Kota Depok
Nilai Proyek: Rp 1.400.000.000
4. Jaguarmill: Industri Pengolahan Tepung Jagung – Kabupaten Garut
Nilai Proyek: Rp 191.285.000.000
5. Penerangan Jalan Umum (PJU) – Kabupaten Pangandaran
Nilai Proyek: Rp 61.648.800.000
6. Pengolahan Mangosteen Zero Waste Product – Kabupaten
Purwakarta
Nilai Proyek: Rp 54.042.604.954
7. Penerangan Jalan Umum (PJU) – Kota Bandung
Nilai Proyek: Rp 426.847.899.946
8. Industri Pengolahan Pakan Ternak Silase – Kabupaten Garut
Nilai Proyek: Rp 189.667.750.000
9. Pembangunan TOD Depok Baru – Kota Depok
Nilai Proyek: Rp 7.600.000.000.000
10. Integrasi Pertanian Organik Berbasis Ekonomi Sirkuler – Kabupaten
Sumedang Nilai Proyek: Rp 139.849.720.000.
(dbs)