RADARBANDUNG.id, SUBANG – Forum Industri Otomotif bertajuk “Ekosistem Industri Subang dan Sekitarnya” yang digelar di Hotel Laska Subang, Rabu (22/07/2025).
Forum ini diselenggarakan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sebagai respon atas meningkatnya investasi strategis di wilayah Subang, secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Subang.
Kepala BBLM Kemenperin RI, Dr. Gunawan, menyampaikan bahwa penyelenggaraan forum ini dilatarbelakangi oleh masuknya berbagai investasi besar, baik di sektor otomotif maupun sektor lainnya.
“Dengan masuknya beberapa investasi besar, baik di sektor otomotif ataupun sektor-sektor lainnya di kawasan industri Subang, menjadi magnet investasi nasional yang memicu optimisme dan antusiasme para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar skala industri serta peran pemerintah dalam mendukung rantai pasok industri otomotif.
“Industri besar, industri menengah, dan industri kecil harus saling mendukung, dan membuka dukungan dari berbagai pihak termasuk keikutsertaan pemerintah di dalamnya. Pemerintah berkontribusi sebagai bagian dari rantai pasok industri otomotif, baik dalam penyediaan komponen, material, atau logistik pendukung lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gunawan menekankan pentingnya menyiapkan tenaga kerja lokal agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri yang terus berkembang.
“Melalui forum ini diharapkan ada beberapa langkah strategis di antaranya, adanya kemitraan saling menguatkan antara industri otomotif utama dan industri pendukung, serta adanya peningkatan kapasitas SDM lokal untuk mendukung kebutuhan industri yang akan terus berkembang di Kabupaten Subang,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BBSPJILM atas komitmennya dalam membangun sektor industri Subang yang maju, inklusif, dan berkelanjutan.
“Semoga sinergi ini menjadi awal dari langkah besar dalam membangun Subang sebagai kawasan industri yang berdaya saing tinggi dan menyejahterakan masyarakat luas,” ujarnya.
Agus menegaskan bahwa saat ini Subang tengah berada dalam fase percepatan kemajuan, ditandai dengan masuknya berbagai industri dan ditetapkannya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah Subang.
“Semoga dengan adanya dua Kawasan Ekonomi Khusus ini akan mempercepat era industrialisasi di Kabupaten Subang, tanpa menghilangkan predikat Kabupaten Subang sebagai lumbung padi nasional ketiga,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal agar dapat mengambil peran dalam perkembangan industri, termasuk menyambut kehadiran perusahaan besar seperti BYD dan Vinfast.
“Masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Subang, harus dapat berdaya dengan hadirnya dua kawasan ekonomi khusus dan berdirinya BYD dan Vinfast di Kabupaten Subang,” katanya.
Kini, Subang memiliki peluang besar menjadi pusat industri baru di Jawa Barat dan nasional, berkat dukungan infrastruktur strategis. Adanya Tol Cipali dan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu faktor banyaknya perusahaan yang ingin berinvestasi di Subang. Mudah mudahan proses jalan tol, jalur strategis yang menghubungkan Tol Cipali dan Pelabuhan Patimban segera selesai, dan jalur di KM 115 dipercepat juga proses interchange menuju Patimban,” pungkasnya. (anr/b)