RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Grey Art Gallery Bandung kembali menghadirkan pameran seni rupa kontemporer bertajuk ‘Angkat 2025’.
Pameran ini adalah bagian dari rangkaian Bandung Art Month (BAM) yang telah berlangsung delapan kali, memaknai penyelanggaraannya pada tahun ini sebagai titik perjalanan yang penting.
Angkat di tahun 2025 menjadi kata istimewa bagi perayaan rangkaian peristiwa seni tahunan yang diselenggarakan di Bandung.
‘Angkat’ dalam konteks masyarakat dan kebudayaan Sunda bermakna ‘pergi’ atau meninggalkan sebuah tempat untuk menuju tempat yang lain.
Istilah ‘angkat,’ di sini, bermakna sebagai tindakan yang dilangsungkan secara sadar, memiliki tujuan serta maksud bagi sang pelakunya.
“Dalam kamus bahasa Indonesia, serta bagi pengguna bahasa Indonesia, kata ‘angkat’ berarti sebuah tindakan untuk menjadikan satu hal (barang, objek, gagasan, pemikiran, atau bahkan harapan) berubah dan menjadi ada dalam posisi keadaan atau kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya,” ujar General Manager Grey Art Gallery, Angga A. Atmadilaga, Jumat (25/7).
Tema ‘Angkat’ dalam tradisi budaya dan bahasa Sunda serta maknanya menurut kamus bahasa
Indonesia adalah dua pengertian yang tidak sama.
Namun demikian, keduanya justru tidak mustahil berada dalam wilayah cara memaknai yang saling berkaitan sehingga memiliki pengertian yang bersifat khas, memperkaya satu makna dengan yang lainnya, serta menciptakan semangat maupun orientasi berfikir yang terbarukan.
Penyelenggaraan rangkaian peristiwa tahunan Bandung Art Month (BAM), yang telah berlangsung sebanyak delapan kali, memaknai penyelanggaraannya pada tahun ini sebagai titik perjalanan yang penting.
Pada 2027 nanti, BAM akan menjadi tonggak peristiwa seni yang istimewa bagi para seniman, para pelaku dan medan sosial seni, maupun masyarakat seni di Bandung dalam mengenal dan memahami secara lebih dalam serta akrab pengalaman berinteraksi, bekerja-sama, selama satu dekade.
“Tema ‘Angkat’ bagi momen BAM tahun ini adalah sebuah ‘pengingat,’ tepatnya sebuah undangan untuk mempersiapan diri dalam rangka mewujudkan perayaan satu dekade perubahan medan sosial seni di Bandung, skena seni Bandung, maupun ‘cara Bandung’ untuk mewujudkan kemajuan seni rupa Indonesia,” kata Angga.
Live Update
- Double Podium, Arsenio dan CRF250R Melesat Kencang di Kejurnas Motocross Magelang 1 minggu yang lalu
- Tayang di Bioskop Lebaran 2025, film ‘JUMBO’ akan Menjadi Film Animasi Indonesia Pertama yang Dirilis Secara Global 6 bulan yang lalu