RADARBANDUNG.id – PT Bank BTPN Syariah Tbk membukukan kinerja solid pada paruh pertama 2025, ditandai dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 16,6 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp644 miliar.
Pencapaian ini ditopang oleh strategi perseroan dalam menjaga kualitas pembiayaan melalui pendampingan intensif dan berbagai program apresiasi bagi nasabah.
Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, menyatakan bahwa kualitas pembiayaan yang membaik tidak lepas dari keberhasilan Bank dalam menanamkan empat perilaku unggul kepada nasabah, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
“Pertumbuhan laba ini mencerminkan keberhasilan kami dalam membina perilaku unggul nasabah, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kualitas pembiayaan yang sehat,” ujar Fachmy dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7).
Empat perilaku BDKS ini menjadi fondasi utama bagi nasabah untuk bertahan dan berkembang dalam berbagai kondisi. Kehadiran rutin nasabah di sentra juga memastikan kelancaran operasional layanan dan memperkuat kedisiplinan dalam pembayaran angsuran.
Dalam mendukung perilaku unggul tersebut, BTPN Syariah mengerahkan Community Officer (CO) yang bertugas memberikan pendampingan intensif langsung di lapangan.
Tidak hanya itu, Bank juga memberikan berbagai bentuk penghargaan kepada nasabah, mulai dari insentif atas kelancaran pembayaran, hadiah untuk sentra-sentra terbaik, hingga Program Umrah Satu Pesawat.
Program umrah tersebut diberikan kepada sentra yang aktif menjalankan prinsip BDKS, memiliki kedisiplinan tinggi dalam membayar angsuran, dan mampu menjadi inspirasi bagi komunitas sekitar. Tahun ini, jumlah sentra yang diberangkatkan meningkat menjadi 18 sentra, naik dari 10 sentra pada 2024.
“Apresiasi ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mempercepat terwujudnya niat baik nasabah. Ke depan, kami akan terus menghadirkan program yang mampu mendorong motivasi dan kedisiplinan jutaan nasabah kami di berbagai wilayah,” kata Fachmy.
Hingga akhir Juni 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,14 triliun. Sementara itu, kinerja keuangan tetap solid dengan rasio Return on Asset (RoA) mencapai 7,6 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 54,5 persen, jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. (pra)