News

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Safari Ke Garut, Tengok Pencak Silat, Tinjau Situs Batu Lulumpang dan Cangkuang

Radar Bandung - 09/08/2025, 13:44 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Safari Ke Garut,  Tengok Pencak Silat, Tinjau Situs Batu Lulumpang dan Cangkuang

RADARBANDUNG.ID, GARUT –  Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Fadli Zon melakukan kunjungan kerja di  Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Kamis, (7/8/2025).

Dalam safari kerja budaya ini, Fadli Zon membuka ajang Kasundan International Silat Camp (KISC) 2025, sekaligus meninjau Situs Batu Lulumpang dan Situs Cangkuang.

Kunjungan dilakukan Fadli Zon sebagai bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan berbasis kearifan lokal dan pelestarian situs-situs bersejarah.

Dalam safari kerjanya di wilayah kerja Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX ini, Fadli Zon memastikan pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan memberi dampak positif pada pembangunan bangsa.

Mengawali kunjungan, Menbud membuka ajang Kasundan International Silat Camp (KISC) 2025 di Gedung Bela Diri, Sarana Olahraga RAA Adjiwidjaja.

Dalam sambutannya, Menbud Fadli menekankan pentingnya pencak silat sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya, sarana promosi budaya nasional, sekaligus instrumen diplomasi budaya Indonesia di kancah global.

“Kasundan International Silat Camp 2025 merupakan salah satu inisiatif penting untuk memperkuat pelestarian, promosi, dan diplomasi budaya melalui seni bela diri tradisional pencak silat yang sudah ditetapkan sebagai WBTb Dunia oleh UNESCO pada 12 Desember 2019,” tutur Menbud Fadli.

Pengakuan ini diberikan karena pencak silat merupakan sebuah seni bela diri yang mengandung dimensi mental-spiritual seni, olahraga, dan filosofi hidup masyarakat Indonesia.

Tahun ini, KISC memasuki edisi ketiganya dengan mengusung tema ‘Memperkenalkan Seni dan Budaya Indonesia melalui Ulin, Ulik, dan Usik.’. Dengan filosofi ‘Ulin'(wisata), ‘Ulik’ (pendalaman ilmu), dan ‘Usik’ (eksibisi/kesenian).

Fadli Zon didampingi Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda, Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja, Direktur Promosi Kebudayaan, Undri, dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX, Retno Raswaty juga mengunjungi Situs Cangkuang.

Di kawasan situs Cangkuang ini, Fadli Zon berkeliling meninjau Pemukiman Adat Kampung Pulo, Makam Eyang Embah Arif Muhammad, Candi Cangkuang dan Museum Situs Cagar Budaya Candi Cangkuang.

Untuk sampai ke kawasan situs, Menbud menyeberangi Situ atau Danau Cangkuang menggunakan perahu rakit tradisional. Kedatangannya disambut kesenian Rudat berupa upacara adat siraman tujuh kendi, tradisi sakral sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki wilayah Kampung Pulo.

Air dari tujuh kendi ini berasal dari tujuh mata air yang ada di Kampung Pulo, enam di antaranya dari Kampung Pulo dan satu dari sumur Masjid Kampung Pulo.

Kampung Pulo merupakan permukiman adat yang dihuni oleh keturunan Arif Muhammad, tokoh penyebar Islam di wilayah tersebut yang berasal dari Kerajaan Mataram saat penyerbuan ke Batavia pada abad ke-17.

Arif Muhammad kemudian memilih menetap di daerah ini dan menjadi tokoh spiritual yang sangat dihormati oleh masyarakat. Makamnya menjadi salah satu titik penting ziarah budaya dan sejarah di kawasan ini.

Menbud Fadli Zon mengatakan, dari kawasan ini terkandung nilai budaya berupa ekosistem dari keharmonisan hubungan di masa lalu.

“Keberagaman, pemahaman pemeluk agama Hindu, Islam, dan juga pemeluk-pemeluk lain bisa hidup dengan damai di sini, disini tergambar Bhineka Tunggal Ika,”katanya.

Candi peninggalan bersejarah agama Hindu ini di dalamnya terdapat patung Dewa Siwa, simbol spiritual masa lalu yang menjadi bukti nyata dari harmonisasi keyakinan di wilayah ini.

“Ini tentu akan segera kita dorong agar Candi Cangkuang bisa ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional,” jelasnya.

Fadli mengajak generasi muda untuk belajar tentang sejarah Candi Cangkuang, sosok Embah Dalem Arif Muhammad, dan warisan budaya takbenda lainnya yang berkembang di masyarakat sekitar.

“Kita harapkan supaya generasi muda bisa mengenal dan belajar tentang ekspresi-ekspresi budaya lokal, seperti siraman yang sudah menjadi sebuah budaya di sini dan warisan budaya tak benda lainnya,”harapnya.

Sementara di Situs Batu Lulumpang yang berada di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut dengan menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor milik warga setempat.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki, menapaki undakan hingga akhirnya tiba di lokasi batu berlubang yang menyerupai lumpang.

Situs Pasir Lulumpang merupakan salah satu tinggalan penting dari masa prasejarah yang ditandai dengan keberadaan lumpang batu berukuran besar yang memiliki lubang di tengah. Situs ini juga dikelilingi oleh struktur tanah berbentuk punden berundak.

Menbud Fadli menekankan pentingnya riset dan kajian mendalam tentang Pasir Lulumpang dengan membangun narasi dan pengetahuan yang lebih komprehensif.

“Pasir Lulumpang mempunyai ciri khas sesuai namanya, yaitu adanya lumpang dan juga kemungkinan ada dakonnya. Situs ini terdiri atas 13 teras yang disusun sebagai satu struktur budaya,”terangnya.

Menurut Menbud Fadli, situs ini masih memerlukan kajian mendalam mengenai fungsi asli dari batu-batu berbentuk lumpang tersebut. Ia menekankan potensi pengembangan situs ini sebagai pusat pengetahuan dan wisata budaya.

“Perlu satu penelitian dan kajian lagi yang lebih mendalam tentang fungsi dari Pasir Lulumpang atau situs batu-batu yang dibuat semacam lumpang ini. Situs harus dikembangkan lagi karena ada juga temuan-temuan serupa di sekitar situs ini,” jelas dia. Dengan narasi yang kuat dan literasi yang memadai, nantinya bisa membangun pengetahuan yang selama ini terpendam atau hilang,”tegasnya.

Fadli menilai kondisi situs ini masih relatif terawat dengan baik, hal ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya di daerahnya. Pasir Lulumpang juga menyimpan potensi besar untuk penelitian arkeologi, pengembangan literasi sejarah, serta pelestarian warisan budaya.

Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam menjaga dan mengangkat nilai-nilai sejarah melalui pelestarian situs-situs budaya di seluruh Indonesia.(**)

Live Update


Terkait Nasional
Sepekan Jelang Peringatan Kemerdekaan, Ribuan Umat Islam Ikut Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal
Nasional
Sepekan Jelang Peringatan Kemerdekaan, Ribuan Umat Islam Ikut Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Puncak peringatan hari kemerdekaan Indonesia tinggal satu pekan lagi. Ribuan umat Islam dari penjuru Indonesia memadati Masjid Istiqlal pada Minggu (10/8/2025) malam. Mereka mengikuti Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara yang diselenggarakan JATMA Aswaja. Sedianya zikir akbar itu akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Tetapi karena mengikuti acara di Kota Bandung, […]

Brigjend Rhinto Pejabat Polda Jabar Tercatat Pemecah Rekor Tertua Naik Gunung se-Indonesia
Nasional
Brigjend Rhinto Pejabat Polda Jabar Tercatat Pemecah Rekor Tertua Naik Gunung se-Indonesia

RADARBANDUNG.id- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menggelar kegiatan pendakian ke puncak Gunung Ciremai yang dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Irjen. Pol. Rudi Setiawan. Kegiatan ini menjadi simbol semangat, kebersamaan, serta ketangguhan anggota kepolisian dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, serta membangun soliditas di lingkungan Polri. Pendakian yang berlangsung selama dua hari, […]

Cermati SE MenPANRB: Hanya Tiga Kategori Masuk Prioritas PPPK Paruh Waktu
Nasional
Cermati SE MenPANRB: Hanya Tiga Kategori Masuk Prioritas PPPK Paruh Waktu

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SE MenPANRB) Nomor: B/3832/M.SM.01.00/2025 menyebutkan ada 3 kategori pelamar yang masuk prioritas untuk diusulkan menjadi PPPK Paruh Waktu. SE MenPANRB tertanggal 8 Agustus 2025 itu menyebutkan 3 kategori dimaksud, yakni honorer database BKN dan aktif bekerja, honorer non-database BKN dan aktif bekerja paling […]

Prada Lucky Tewas Diduga Dianiaya Senior, DPR: Tak Ada Alasan Ampuni Pelaku
Nasional
Prada Lucky Tewas Diduga Dianiaya Senior, DPR: Tak Ada Alasan Ampuni Pelaku

RADARBANDUNG.id – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai kasus tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo sebagai kejahatan kemanusiaan. Andreas pun meminta semua pihak tidak melindungi pelaku di kasus tewasnya Prada Lucky yang diduga akibat dianiaya senior. “Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengampuni pelaku-pelaku tindakan kejahatan kemanusiaan tersebut,” katanya kepada awak media, […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.