RADARBANDUNG.id – Perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia kembali dimeriahkan Eiger Adventure melalui penyelenggaraan Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC) 2025. Ajang yang telah berlangsung selama 16 edisi berturut-turut sejak 2001 ini menjadi tradisi tahunan sekaligus tolok ukur prestasi bagi atlet panjat tebing dari berbagai daerah di Indonesia.
Tahun ini, EISCC kembali digelar di Eiger Flagship Store Bandung, Jalan Sumatera No. 23, Braga, dan sekaligus menjadi momen peluncuran VERT, koleksi perlengkapan panjat tebing berperforma tinggi dan perlengkapan lifestyle yang dirancang khusus untuk para pemanjat.
Brand Strategic Eiger, Satria Nurzaman, menjelaskan bahwa koleksi VERT terinspirasi dari kata vertical yang menjadi bagian dari kampanye climbing season Eiger.
“Eiger memiliki komitmen puluhan tahun untuk mengembangkan dan mempopulerkan olahraga panjat di Indonesia. Tahun ini kami kembali meluncurkan koleksi khusus panjat tebing, tidak hanya untuk kebutuhan teknis, tapi juga untuk memperkenalkan climbing lifestyle, termasuk bagi perempuan dan anak-anak,” ujarnya.
Total 170 peserta dari seluruh Indonesia resmi terdaftar dalam empat kategori utama: lead men, lead women, speed men, dan speed women. Kompetisi dibuka secara resmi, Kamis (14/8), oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI Yenny Wahid, dan Sekretaris Jenderal IFSC Asia Rasip Isnin.
Mamay S Salim, Senior Advisor Eiger sekaligus salah satu pendiri FPTI dan inisiator EISCC, menegaskan bahwa sejak awal kompetisi ini menjadi ruang pembinaan dan pengembangan atlet muda. “Sejak 2001, Eiger membentuk sekolah panjat Eiger Climbing Center (ECC) sekaligus menginisiasi EISCC tiap 17 Agustus. Dari ajang ini lahir atlet nasional seperti Yuyun Yuniar, Wilda Baco Ahmad, Ronald Mamarimbing, dan banyak atlet FPTI yang kini berprestasi di level internasional,” jelasnya.
Yenny Wahid menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Eiger. “Kompetisi ini adalah bentuk nyata kolaborasi industri dengan olahraga. Harapannya, dari EISCC 2025 kita bisa menemukan bibit-bibit baru untuk direkrut ke pelatnas panjat tebing, dilatih intensif, dan berlaga di ajang internasional membawa Merah Putih,” katanya.
Rasip Isnin menilai Eiger memiliki peran penting dalam memajukan panjat tebing di Indonesia. “Sudah banyak atlet Indonesia yang mendapat peluang melalui EISCC dan meraih prestasi. Saya berharap Eiger bisa memperluas ajangnya hingga ke Asia Tenggara untuk mendorong pertumbuhan olahraga ini di kawasan,” ujarnya.
EISCC 2025 berlangsung selama empat hari, 14–17 Agustus, dengan total hadiah Rp110 juta dan voucher belanja produk Eiger senilai Rp24 juta. Selain kategori profesional, tersedia kategori umum seperti Speed Rookie, Eiger Kids Fun Climb, Lead Panjat Pinang, hingga Rockmaster untuk legenda panjat yang ingin bernostalgia. (pra)