RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Rangkaian acara Road to The Papandayan Jazz Festival 2025 kembali digelar dengan semarak. Kali ini, The Papandayan menghadirkan PAZ, kolaborasi spesial antara tiga musisi ternama dari tiga negara: Kostas Patsiotis (bass, Yunani), Nita Aartsen (piano, Indonesia), dan Adam Zagórski (drum, Polandia). Bertempat di TP Stage, The Papandayan Bandung, acara ini berhasil menyuguhkan malam jazz yang sarat emosi, improvisasi, dan energi lintas budaya.
Ketiga musisi ini membawa nuansa khas masing-masing yang berpadu harmonis di atas panggung. Kostas Patsiotis, kontrabass dan komposer asal Athena, Yunani, dikenal dengan gaya bermain yang melankolis namun penuh harapan. Album debutnya October merupakan refleksi musikal dari emosi manusia yang mendalam.
Sementara itu, Nita Aartsen, pianis jazz Indonesia yang telah tampil di berbagai festival dunia, kembali membuktikan kepiawaiannya dalam menggabungkan unsur klasik dan jazz dengan sentuhan Nusantara. Sebagai duta budaya jazz Indonesia, Nita juga aktif mengangkat musisi muda ke panggung internasional.
Melengkapi trio ini adalah Adam Zagórski, drummer dan komposer asal Polandia yang juga menjabat sebagai Presiden Bel Canto Association. Dengan pengalaman manggung di lebih dari 20 negara, Adam menghadirkan kompleksitas ritme dan dinamika permainan yang kuat dan ekspresif.
Dalam sambutannya, Bobby Renaldi, General Manager The Papandayan sekaligus Founder TP Jazz Management, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini:
“Kami selalu percaya bahwa jazz adalah sebuah wujud rasa universal. Kolaborasi antara Kostas, Nita, dan Adam malam ini bukan hanya pertunjukan musik, namun juga perayaan atas koneksi budaya yang terjalin dalam semangat TPJF. Ini menjadi cerminan dari perjalanan TP Jazz lebih dari satu dekade ini dalam kemasan ‘Culture Resonance’.”
Penampilan PAZ malam itu membawa penonton dalam perjalanan musikal penuh harmoni. TP Stage berubah menjadi ruang eksplorasi kreatif, di mana batas negara dan genre seakan memudar dalam satu irama kolektif.
“Bermain jazz dalam kelompok membutuhkan mood yang sama, kecerdasan, adaptasi dan kemampuan mendengar orang lain. Dari sanalah, musik bisa mengalir. Kami berbicara dengan alat musik masing-masing, ujar Nita Aartsen disela-sela permainan pianonya”
TP Stage pun makin meriah, dengan penampilan musisi remaja, Amenangi Waworuntu. Bermain dengan piano, remaja berusia 11 tahun itu membawakan dua lagu, bersama Kostas dan Adam.
Ajang Panggung Musisi Jazz Dunia
The Papandayan telah membuktikan reputasinya sebagai panggung jazz kelas dunia melalui rangkaian Road to The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025. Dalam tiga edisi yang telah digelar, panggung The Papandayan menjadi ajang pertemuan musisi internasional dan lokal, menampilkan energi, harmoni, dan pertukaran budaya yang mengangkat Bandung di peta musik jazz global.
Rangkaian dimulai pada 11 Juli 2025 dengan penampilan Savana Funk, trio funk asal Italia yang memadukan funk, rock, blues, dan ritme Afrika. Dikenal sebagai salah satu grup live paling enerjik di Eropa, Savana Funk menghadirkan repertoar penuh groove seperti Ghibli, Ayat, dan Timbuktu, memancing penonton untuk ikut menari dan merasakan atmosfer pesta musik yang hangat.
Dilanjutkan pada 20 Juli 2025, ROUGE, trio jazz kontemporer asal Prancis yang beranggotakan Madeleine Cazenave (piano), Sylvain Didou (kontrabas), dan Boris Louvet (drum & elektronik) menghipnotis audiens di Mirten Lounge. Membawakan repertoar dari album Vermeilles (2024), ROUGE memadukan jazz, musik klasik abad ke-20, dan pop-folk modern dalam aransemen yang sinematik dan penuh emosi. Penampilan ini juga menjadi bagian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Prancis–Indonesia, bekerja sama dengan Institut Français Indonesia.
Edisi ketiga, 8 Agustus 2025, menampilkan PAZ — kolaborasi tiga musisi dari tiga negara: Kostas Patsiotis (Yunani), Nita Aartsen (Indonesia), dan Adam Zagórski (Polandia). Pertunjukan di TP Stage menghadirkan dialog musikal lintas budaya, diperkaya dengan improvisasi kreatif dan penampilan spesial Amenangi Waworuntu, pianis remaja berbakat berusia 11 tahun.
Road to TPJF 2025 menjadi pembuka yang kuat menuju The Papandayan Jazz Fest ke-10 pada 4–5 Oktober 2025 mendatang, mempertegas posisi The Papandayan sebagai “The Address of Jazz in Bandung” sekaligus destinasi musik jazz internasional.
Tiket Pre-Sale untuk TPJF 2025 telah dapat dibeli melalui link berikut : https://goers.co/tpjf2025. Dapatkan juga informasi lengkapnya di www.tpjazzfest.com ataupun Instagram @TPJazzFest. ***