News

PLN UP2B Jawa Barat Beberkan Kesuksesan Siaga Agustus dan TJSL di Kabupaten Bandung

Radar Bandung - 21/08/2025, 17:46 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi
Manager PLN UP2B Jawa Barat, Akhmad Duli (lima dari kanan) foto bersama jajarannya dan para media usai memberikan keterangan pers kepada awak media di Kantor UP2B Jabar Jl. Moh. Toha (Cigereleng) Kota Bandung, Kamis (21/8/2025). Foto : Dokumentasi PLN UP2B Jawa Barat

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (PLN UP2B Jabar) sukses melewati Siaga Agustus 2025 dan sukses melaksanakan program Tanggungjawab Sosial Lingkunan (TJSL). Kesuksesan tersebut dibeberkan oleh Manager PLN UP2B Jawa Barat, Akhmad Duli, Kamis (21/8/2025).

Menurut Duli, PLN UP2B Jawa Barat berhasil melewati masa Siaga Agustus 2025 di tiga hari siaga.

”Yakni dari 16 Agustus sampai 18 Agustus 2025. Alhamdulillah tidak ada gangguan, semua pelayanan terkondisikan terutama di lokasi-lokasi tertentu semua lancar. Jika ada momen atau kegiatan pejabat dan lain-lain kita siapkan juga. Dengan koordinasi ke Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), juga ada backup. Jika pasokan utama ada gangguan maka beralih ke backup seperti RS, pelayanan objek vital (Obvit) lainnya juga sehingga pelayanan tetap andal dan terjaga,” tutur Duli.

”Dalam siaga HUT RI dan hari jadi Jabar, untuk dua momen itu kami jauh-jauh hari sudah persiapkan untuk siaga, mengatur SOP. Saat siaga mana saja pengaturan beban dan segala macamnya kita atur. Sehingga semua peralatan PLN bisa terkontrol dengan baik,” sambung Duli.

Duli menambahkan, saat masa siaga tersebut pihaknya tidak melakukan pemeliharaan.

”Yang boleh hanya pekerjaan yang bersifat emergency saja, misalnya ada kasus layang-layang di jaringan litrik maka harus segera ditindaklanjuti. Lalu mitigasi berlapis kami siapkan, alhamdulillah semua jadwal kegiatan di massa siaga berjalan baik,” tambah Duli.

Duli juga membeberkan kabar gembira.

”Pada tahun 2025 ini PLN masuk Fortune 500, yakni 500 perusahaan dengan kinerja terbaik, yakni peningkatan kinerja terhadap layanan masyarakat. Menempati peringkat ke-469 dunia, capaian ini menjadikan PLN sebagai perusahaan utilitas satu-satunya di Asia Tenggara yang berhasil menembus daftar perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.Ini juga berkat kerjasama dengan media yang telah menyebarkan berita baik tentang PLN, baik media cetak maupun media online. Terimakasih kepada rekan-rekan media yang telah menyebarkan berita atau informasi positif tentang pelayanan PLN. Saya berharap kolaboarsi ini terus berlanjut, PLN sukses dengan dukungan semua pihak termasuk media,” beber Duli.

Disinggung mengani Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), menurut Duli, PLN TJSL selalu mengangkat tema berbeda-beda.

”Ada tema soal UMKM, pendidikan dan lainnya. Pada dua tahun ini kebetulan di wilayah Jawa Barat, kita mengangkat tema pendidikan dikorelasikan dengan penangangan sampah di Kota dan Kabupaten Bandung,” tutur Duli.

”Mengapa kita memilih tema pendidikan dikorelasikan dengan penanganan sampah? Sebab PLN tidak hanya mengurus kelistrikan saja. Dengan kegiatan TJSL yang berfokus pada pendidikan berkualitas sesuai Tujuan Pembangunan Berkualitas (TPB) 4, PLN berupaya untuk membantu meningkatkan kompetensi kelompok rentan, salah satunya yaitu Ibu Rumah Tangga terkait pemilahan dan pengolahan sampah. Adapun program TJSL di Tahun 2025 adalah “Peningkatan Kompetensi Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Organik di Bandung” yang terdiri dari kegiatan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik untuk Ibu Rumah Tangga (total 5x pelatihan, sudah terlaksana 3x), Pelatihan Co-Firing Biomassa, Sertifikasi untuk Manajemen dan Pengelola Sampah, serta penyerahan bantuan peralatan pengolahan sampah organik. Dalam kegiatan TJSL ini kami  bekerjasama dengan Inwaste Indonesia, salah satu komunitas pegiat lingkungan di Bandung. Salah satu materi pelatihan membuat lilin dari minyak jelantah,” sambung Duli.

”Kenapa kaum ibu jadi sasaran kita? Karena Ibu Rumah Tangga yang pastinya mengurus sampah mulai dari memilah di rumah. Harapan kami pelatihan yang sudah diikuti oleh Ibu Rumah Tangga tersebut tidak hanya berhenti di mereka saja, tapi juga dapat disebar ke masyarakat lainnya, menjadi duta dan PLN menjadi trigger atau pemicu bagaimana budaya pemilahan sampah ini bisa berlanjut,” ujar Duli.

”Pun demikian dalam program TJSL juga kita berikan bantuan berupa drop box botol plastik sehingga sampah botol plastik bisa langsung terpilah. Lalu ada pelatihan Co-firing Biomassa yang memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik adalah salah satu upaya PLN dalam mengolah sampah menjadi energi alternatif. PLN berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif, seperti biomassa atau bahan bakar jumputan padat (BBJP), yang kemudian digunakan sebagai campuran bahan bakar di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) ”Ada juga yang mencampur serbuk gergaji, lalu campuran ampas kelapa sawit dan dari sampah organik kita olah bisa, walau sekarang belum terlalu massif, tapi sampah bisa jadi peluang dan bukan hambatan,” ujar Duli.

Selain itu, kata Duli, PLN UP2B Jawa Barat juga memberikan sertifikasi kepada perwakilan peserta dengan bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

”Sehingga tujuan edukasi pemilahan dan pengolahan sampah bisa maksimal,” pungkas Duli. (azm)

Live Update