RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tingginya jumlah warga muslim di Jawa Barat, diharapkan bisa membantu warga miskin. Hal ini bisa terealisasi, jika program Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS) yang dicanangkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bisa terealisasi.
Menurut Direktur Akademizi, Nana Sudiana, Penduduk Jawa Barat saat ini diperkirakan sekitar 49,9 juta jiwa pada tahun 2023.
“Berdasarkan data yang kami peroleh, Penduduk Jabar pada 2023 sebesar 49,9 juta jiwa dengan mayoritas beragama Islam,” kata Nana dalam acara Seminar Tantangan Kesejahteraan Jawa Barat Perspektif Sosial Budaya dan Strategi Pemberdayaan Berbasis Kearifan Lokal, yang diadakan di Gedung Serba Guna Salman ITB, Bandung.
Acara tersebut merupakan Kolaborasi antara Akademisi, IZI, FOZ Jabar, Syarikat Amil, serta Rumah Amal Salman.
Nana menyampaikan potensi ZIS di Jawa Barat. sangat besar, dan ini bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Jawa Barat sangat besar, diperkirakan mencapai Rp32 triliun. Namun, Realisasi ZIS di Jabar menurut Baznas Jabar sampai dengan 2024 baru tercapai Rp6 triliun,” jelasnya.
Nana mengatakan, hal ini yang kemudian menjadi fokus karena pendapatan pajak harus ditingkatkan dengan rata-rata peningkatan 25-30% setiap tahunnya.
Nana mengatakan, beberapa kabupaten/kota memiliki persentase penduduk miskin yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Beberapa daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat antara lain Indramayu, Kuningan, Kota Tasikmalaya, Majalengka, dan Cirebon, dengan persentase di atas 10%.
Namun, secara keseluruhan, Jawa Barat menunjukkan tren penurunan angka kemiskinan. Faktor kemiskinannya adalah rendahnya kualitas keterampilan tenaga kerja, kurangnya akses perumahan layak, bencana alam, inflasi, kurangnya lapangan kerja, dan rendahnya Tingkat pendidikan serta kepemilikan aset.
“Saya menilai, dengan potensi ZIS Jawa Barat yang besar, semoga bisa membantu menanggulangi berbagai masalah warga miskin di Jawa Barat, termasuk mengangkat paramustahik untuk mampu menjadi muzaki.” tambah Nana saat menyampaikan Solusi terkait tantangan kesejahteraan di Jawa Barat.
Sementara itu, Direktur Puskas BAZNAS RI, Muhamad Hasbi Zaenal mengatakan pada 2024 lalu, raihan zakat di sekitar Rp40 triliun, dengan capaian dari berbagai badan zakat di seluruh Indonesia.
“Untuk tahun ini ditargetkan Rp50 triliun, tahun 2026 targetnya Rp66 triliun, sampai 2029 Rp 100 triliun” ujar Hasbi.
Untuk mencapai itu, Hasbi mengatakan bukan sesuatu hal yang mudah, mengingat kondisi ekonomi masyarakat relative tidak baik-baik saja.
“Ya kita memang mendengar kondisi perekonommmian di Indonesia sedang tidak baik, daya beli juga turun,” katanya.
Meski demikian, Hasbi mengatakan, bukan tidak mungkin target bisa tercapai, pasalnya saat pandemi covid-19, di mana kondisi ekonomi juga Tengah terpuruk, namun pendapatan tidak turun.
“Makanya, kita masih ada harapan bisa mencapai target dari BAZNAS RI,” jelasnya.(mur)