RADARBANDUNG.id – SOLID selama hampir 16 tahun, grup musik asal Tanah Priangan, Bandung, The Changcuters merampungkan Loyalis sebagai bagian dari konsep album trilogi mereka. Album Loyalis menjadi episode terakhir setelah sebelumnya, mereka merilis Visualis (2013) dan Bianauralis (2016).
Lewat Loyalis, The Changcuters yang masih diawaki Tria (vokal), Qibil dan Alda (gitar), Dipa (bas), serta Erick (drum) coba membuktikan eksistensi bermusik mereka. Sepeti album-album sebelumnya, Loyalis masih dirilis bersama Sony Music Indonesia.
“Kali ini kami lebih mengedepankan sisi perasaan yang dialami oleh kebanyakan manusia dalam kehidupan sosialnya. Lewat hal yang bersifat gaib (tak terlihat) ini kami mencoba menguji kepekaan anda dalam memahami setiap materi dalam album ini,” kata Tria.
Baca Juga: Cerita Kehilangan di Film Generasi 90an: Melankolia
Rilis Single Perdana, Band K13N Gandeng Ruri Repvblik
Single ‘Hantu’ menjadi nomor pembuka dari repertoar Loyalis. Hantu, sebuah kata yang identik dengan hal gaib ini menceritakan tentang proses kelahiran dan keberadaan manusia di kehidupan sosial. Terkadang kita harus melalui proses penolakan, ketidaksukaan, atau bahkan hanya dianggap bayang-bayang yang menghantui kehidupan orang lain.
30 Tahun Berkarya, Hedi Yunus Luncurkan Single Baru Berjudul ‘Melamarmu’
“Dengan single hantu ini kami mengajak mereka yang mendengarkan untuk merasakan bagaimana menjadi individu yang tidak dianggap keberadaannya. Menjadi kaum yang terpinggirkan tanpa harus pesimis dalam menjalani kehidupan,” sambungnya.
Lagu ini dikemas dalam nuansa rock dengan isian instrumen yang sangar seta celoteh-celoteh nakal di setiap liriknya. Kemudian, Tria mengungkapkan, lagu ini berawal dari kegelisahan yang berujung tawa sebagai wujud dari menikmati kehidupan yang hanyalah sandiwara.
“Jangan takut dengan hantu atau rasa dihantui. Rangkul setiap rasa takutmu. Ambil dan mainkan peranmu, lalu nikmatilah persembahan kami untuk para loyalis,” tandas Tria.
(fid/b)