News

Begini Skenario Pemprov Jabar Cegat Gelombang Pemudik

Radar Bandung - 23/04/2020, 20:39 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Begini Skenario Pemprov Jabar Cegat Gelombang Pemudik
Ilustrasi : Kepadatan lalu lintas di jalan tol sepanjang Mudik 2019. (Dok.Raka Denny/Jawa Pos)

Begini Skenario Pemprov Jabar Cegat Gelombang Pemudik

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Pemprov Jabar menyiapkan teknis implementasi kebijakan larangan mudik.

Pengawasan di zona merah dan daerah yang ditetapkan sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditingkatkan.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan Awal Ramadan 1441 H Jatuh pada Jumat 24 April 2020

Kepala Dishub Jabar Heri Antasari menyampaikan, petugas di pos-pos titik pengecekan akan mengecek warga yang melalui zona tersebut. Jika ada warga yang berindikasi mudik, Dishub akan mengedukasi dan meminta pengendara untuk memutar balik kendaraan kembali ke asal.

“Akan ada perubahan posko-posko. Posko-posko yang dikaitkan juga dengan pemeriksaan medis, itu juga akan digunakan untuk sebagai pos titik-titik untuk meminta mudik kembali ke tempat asal,” ujar Heri, Kamis (23/4/2020).

Baca Juga: Pelanggar Aturan Mudik Lebaran Kena Denda Rp 100 Juta

Menurut Heri, semua angkutan penumpang, baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor menjadi fokus pengawasan. “Angkutan umum atau pribadi yang berindikasi mudik akan dihentikan. Kita sudah menyiapkan berbagai posko sebagai titik-titik pengecekan,” ucapnya.

Selain itu, Pemprov akan meningkatkan pengawasan di daerah-daerah tujuan mudik. Petugas di pos-pos titik pengecekan akan mendata warga yang mudik dan melaporkannya kepada kelurahan, untuk memastikan pemudik tersebut menjalani isolasi mandiri 14 hari.

“Kalau ada yang tetap mudik katakanlah, mereka (petugas di daerah tujuan mudik) harus mendata. Dari awal, Jabar sudah seperti itu. Sebelum ada larangan, sudah mendata pemudik ini dan memintanya untuk isolasi mandiri,” jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Minta Warga Awasi Isolasi Mandiri Tetangga yang Telanjur Datang Mudik

Heri melaporkan, sudah ada sekitar 350 pemudik yang masuk ke Jabar. Berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan, jumlah warga yang akan mudik ke Jabar tetap besar, yakni sekitar 660 ribu pemudik.

“Menurut survei (Kemenhub), yang akan mudik ke Jabaritu sekitar 660 ribu. Itu diturunkan dari angka nasional. Angka nasional itu yang sudah melakukan mudik 7 persen. Kemudian yang masih akan memaksakan mudik diperkirakan 24 persen. Yang kita tangani yang sudah mudik, dan yang akan mudik,” ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan Larangan Mudik, Berlaku Mulai 24 April, Ada Sanksinya

Larangan mudik akan berhasil diimplementasikan apabila semua pihak, khususnya warga yang berada di daerah tujuan mudik, turun tangan.

Menurut Heri, keterlibatan warga amat krusial mewujudkan tujuan dari larangan mudik, yakni mencegah penyebaran COVID-19.

“Untuk warga-warga yang berada di tujuan mudik mohon memahami, memang saudara tidak bisa datang. Dan apabila masih ada yang datang, tolong diberi perhatian. Lapor kepada puskesmas setempat dan pastikan mereka melakukan isolasi mandiri di tempat masing-masing selama 14 hari,” ucapnya.

(ysf/radarbandung.id)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.