Jokowi, Luhut dan Terawan Panen Sentimen Negatif di Medsos
RADARBANDUNG.id- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menganggap, penanganan pemerintah terkait Covid-19 begitu lamban.
Hal tersebut terlihat dari riset Big Data di media sosial, seperti Twitter berdasarkan tanggapan dari masyarakat terkait penanganan virus tersebut.
Menurut Peneliti Indef Datalyst Center Imam Maulana dalam diskusi online, Minggu (26/4), eiset big data berbeda dengan survei konvensional.
Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati, yakni salah satunya dengan menghilangkan akun-akun buzzer politik di sosial media agar data yang didapat semakin valid.
“Ada sekitar 88 persen masyarakat memiliki sentimen negatif dari responden sekitar 22.574 perbincangan di Twitter,” kata Imam.
Bahkan, Presiden Joko Widodo dalam penanganan Covid-19 ini banyak mendapatkan respon negatif dari para responden. Itu terkait dengan isu Kartu Prakerja dan Staf Khusus Milenial.
Bukan hanya Jokowi yang mendapat sentimen negatif, di peringkat kedua ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan, dengan 86 persen sentimen negatif dari 1.167 perbincangan.
“Menko Luhut terkait perbincangan izin ojol dan tetap beroperasinya bis antar kota,” tambahnya.
Kemudian, ada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasona Laoly yang mendapat 81 persen sentimen negatif dari 6.895 perbincangan. Hal yang diperbincangkan terkait pembebasan para napi.
Setelah itu, terdapat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan 76 persen sentimen negatif dari 2.384 perbincangan dengan pembahasan birokrasi pengajuan PSBB.
“Jadi mulai dari Jokowi, Luhut, dan Menkes semuanya panen sentimen negatif,” pungkasnya.
(jpc)