RADARBANDUNG.id – Sejumlah mahasiswa Kota Bandung melakukan aksi menolak RUU Omnibus Law. Aksi dimulai pukul 15.30 dari Kampus Unisba ini di ikuti oleh 200 orang mahasiswa. Diantaranya yaitu mahasiswa Unisba, UIN Bandung, STIA Algifari, Uninus dan Unpas.
Dalam kondisi air hujan yang mengguyur, mereka tetap menyuarakan aspirasi dan nyanyian menolak RUU Omnibus Law, khususnya RUU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Kantor Balaikota Jalan Merdeka, kemudian bergerak menuju depan Kantor Polrestabes Bandung.
Ketua Aksi Acep Jamaludin menuturkan, dalam klaster ketenagakerjaan RUU Omnibus Law ciptaker akan ada tiga bagian terdampak di antaranya, Upah, PHK, dihapuskannya beberapa cuti termasuk cuti hamil, dan Perlindungan Pekerja serta Perluasan lapangan pekerjaan.
“Jadi kalau secara pasal-pasal itu jelas, kalau secara sosiologis atau secara pandangan perbedaan dengan UU sebelumnya. Pasal Nomor 13 di mana ada perbedaan jelas yang kami pandang, tetapi yang krusial yang sering kami sebut itu berbicara tentang upah, berbicara tentang PHK, lalu berbicara permasalahan jaminan sosial,” tuturnya di sela-sela aksi.
Menurut Acep, dalam RUU Omnibus Law Ciptaker jaminan sosial bagi para pekerja dihilangkan, sehingga perusahaan bisa bebas melakukan pemutusan kerja.
“Maka ada perbedaan antara UU yang lama dan yang baru bagaimana Pemerintah mencoba untuk membuat suhu investasi di Indonesia ini lebih baik, bahasanya, tapi dengan metodenya itu tidak sesuai,” tegasnya.
(rmol/radarbandung)
