toggle_off toggle_on
close
Radar Bandung
Ikuti +
show_chart78 mode_comment Komentar toggle_off toggle_on

Dedi Mulyadi Balas Julukan Gubernur Konten dengan Efisiensi Anggaran

Dalam rapat kerja Komisi II DPR RI pada Selasa, 29 April 2025, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyapa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan sebutan “Gubernur Konten.” Julukan ini merujuk pada aktivitas Dedi yang aktif membagikan kegiatan sehari-harinya melalui media sosial. Momen tersebut terjadi di hadapan para gubernur dan pejabat lainnya yang hadir dalam rapat tersebut.

Menanggapi julukan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa aktivitasnya di media sosial bukan sekadar untuk eksistensi pribadi, melainkan sebagai strategi komunikasi pemerintah yang efektif dan efisien. Ia mengungkapkan bahwa melalui konten yang ia bagikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil menekan anggaran belanja iklan secara signifikan.

Dedi menjelaskan bahwa sebelumnya, Pemprov Jabar mengalokasikan sekitar Rp 50 miliar untuk kerja sama media dalam rangka promosi dan sosialisasi program pemerintah. Namun, dengan pendekatan melalui media sosial, anggaran tersebut dapat ditekan menjadi Rp 3 miliar, tanpa mengurangi efektivitas penyampaian informasi kepada masyarakat. “Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus,” tambahnya.

Aktivitas Dedi di media sosial telah menarik perhatian publik, dengan jumlah pengikut yang signifikan di berbagai platform. Konten-kontennya sering kali menjadi viral dan mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi yang ia lakukan berhasil menjangkau dan melibatkan masyarakat secara luas.

Julukan “Gubernur Konten” yang awalnya disampaikan dengan nada bercanda oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, justru menjadi pengakuan atas inovasi Dedi Mulyadi dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi pemerintah. Strategi ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan partisipasi publik, tetapi juga menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan anggaran daerah.

Moch. Bima Dwipratio

Buka tautan
verified_user Radar Bandung