RADARBANDUNG.ID, CIPONGKOR – Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk pembangunan industri kuliner tradisional melalui pemanfaatan eceng gondok di Citarum Bersemi, oleh Universitas Nurtanio Bandung telah usai.
Penangungjawab KKN sekaligus Rektor Universitas Nurtanio Bandung Suparman melalui Dosen Pelaksana Program KKNM Tematik Citarum Harum, Yuniati Fransisca menjelaskan, selama ini warga hanya menilai eceng gondok hanya sebagai penangkal banjir.
“Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan,” ujar Yuniati, belum lama ini.
Hadirnya para mahasiswa Nurtanio, menjadikan salah satu jenis tumbuhan air mengapung itu memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi pihak yang dapat memanfaatkannya dengan kreatif,” tambahnya.
Informasi yang diterima, selain dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan, tanaman eceng gondok pun dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap kandungan gizi yang terdapat pada tanaman eceng gondok ditemukan bahwa eceng gondok mengandung zat-zat penting bagi tubuh diantaranya protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C.
“Daun eceng gondok dapat diolah menjadi makanan ringan berupa keripik atau bolu. Jika dikembangkan, makanan ringan berbahan dasar eceng gondok,” pungkasnya.
(azm/pojokbandung)