RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Obligasi daerah merupakan salah satu platforms pemberian biaya proyek di daerah yang direncanakan terbit tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut, obligasi diyakini mampu memberikan pembiayaan kepada publik.
Karena, jika mengandalkan uang dari pemerintah pusat maupun daerah maka akan sangat lama dalam memperluas lapangan kerja.
Karena tanpa menggunakan obligais daerah, Wimboh menilai mampu menilai memaksimalkan pembangunan dalam negeri khususnya di bidang infrastruktur
.
“Dengan multiplayer ekonomi, maka pajak kian bertambah banyak. Jadi obligasi daerah ini bisa memancing pertumbuhan ekonomi karena potensinya besar,” tutur Wimboh di Gedung Sate, Senin (21/1/2019).
Pemerintah daerah selama ini pendapatan nya setiap tahun habis, jadi kedepannya ada 1 kultur pembiayaan obligasi per 10 persen yang disimpan oleh PAD.
“Untuk Jawa Barat kami sedang targetkan di proses, akan ada asistensi dari pemerintah pusat dalam hal ini OJK, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri untuk, kalau kendala belum ada,” tegasnya.
Dengan begitu, menurutnya pengajuan obligasi tidak akan menemui kendala lagi sehingga pihaknya tinggal menyosialisasikan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
Lebih lanjut dia katakan, jumlah penduduk yang terus bertambah harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan yang diharapkan bisa bersumber dari dalam negeri.
“Kita harus tumbuh agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kalau tidak, akan cadangan devisa akan merosot terus, neraca pembayaran kita akan berkurang, bahkan defisit,” tuturnya.
Dengan hadirnya obligasi daerah, dia meyakini proyek-proyek seperti infrastruktur akan segera terwujud dan bisa dirasakan masyarakat.
Pada ujungnya, pembangunan tersebut akan bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan publik dan penyerapan tenaga kerja.
“Tanpa skenario ini, pembiayaan uang pemda dan pusat sangat tebatas, sehingga kita harus menggunakan uang publik atau investor private dengan obligasi,” imbuhnya.
Tanpa skema pembiayaan tersebut, dia meyakini pembangunan infrastruktur akan berjalan lama sehingga pertumbuhan perekonomian tidak akan maksimal.
(nda)