RADARBANDUNG.ID, DIKENAL sebagai penyanyi dengan lirik nyeleneh, Jason Ranti mencoba peruntungannya di dunia akting.
Film ‘Koboy Kampus’ yang membuatnya ingin mencoba hal baru. Disutradarai oleh Pidi Baiq, Jason sendiri di daulat menjadi Pidi Baiq saat masih menjadi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institute Teknologi Bandung (FSRD ITB) dan mendirikan negara The Panas Dalam.
Jason bercerita awalnya ia di kontak langsung oleh tim Panas Dalam untuk bisa datang ke Kota Bandung. Sempat kaget, Jason akhirnya menyetujui dan langsung menghampiri Pidi yang saat itu memang sedang mencari pemain untuk memerankan dirinya.
“Saya dikontak oleh tim ayah katanya diminta datang ke Bandung. Yang meminta Imam Besar The Panas Dalam, ya saya gak bisa menolak pastinya. Saya langsung ketemu dan diajak main,” katanya ditemui Radar Bandung di Jalan Rancabentang, beberapa waktu lalu.
Selain karena sosok Pidi yang sudah terkenal, Jason mengaku suka dengan karya-karyanya, baik itu buku atau musik yang dikeluarkan Pidi Baiq.
Musisi kelahiran tahun 1984 tersebut juga menghormati sosok Pidi yang dianggapnya sudah seperti guru. Dimatanya Pidi Baiq memiliki keunggulan dibidang artistik, hal itu yang membuatnya percaya diri untuk menerima proyek bermain film.
Pengalaman pertamanya ini tidak dipungkiri membuatnya gugup, meski begitu dikatakan Jason ia banyak belajar dari para pemain dilokasi juga beberapa tim The Panas Dalam yang dirinya kenal.
“Kesulitannya itu harus bangun pagi. Kemudian gak banyak kenal sama pemain juga, tapi akhirnya saya observasi sekeliling aja belajarnya. Sama ayah Pidi juga di kasih tau katanya ‘tenang saja’, ya saya ikutan tenang,” ungkapnya.
Pada film ‘Koboy Kampus’, Jason beradu akting dengan antara lain Bisma Karisma dan Danilla. Menurut Jason, mereka adalah lawan main yang seru, apalagi Bisma yang tak segan berbagi pengalaman.
Sebelum shooting, untuk mengenal karakter dia dan lawan mainnya, Jason melakoni reading selama satu minggu.
“Jujur saya gak pernah berpikir untuk main film. Tipe orang yang kalau dapat ya senang, gak dapat ya gak apa-apa. Tapi balik lagi karena orang-orang dibelakang layarnya gak asing, makanya saya coba terima tawaran ini,” terangnya.
Meski sudah mencoba hal baru, Jason masih belum terpikir untuk pindah haluan menjadi seorang aktor. Menurutnya bernyanyi masih menjadi dunianya, passion yang akan terus ia jalani.
Jason menceritakan, shooting ‘Koboy Kampus’ dilaksanakan di Bandung dan sekitarnya. Kebanyakan lokasi memakai kampus Institut Teknologi Bandung dengan setting 1995 sampai 1998.
Ia mengaku, sebelum shooting dia riset dan membaca tentang pergerakan mahasiswa dan situasi sosial politik di era itu. Rencananya film ‘Koboy Kampus’ akan tayang di bioskop Indonesia pada pertengahan tahun ini.
(Nur Fidhiah Shabrina)