RADARABANDUNG.ID,PARONGPONG – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menilai, Pasar Cisarua tidak representatif. Akibatnya, banyak menimbulkan masalah terutama kemacetan di area pasar dan sekitarnya.
Akan tetapi untuk melakukan pembenahan maupun penataannya, bukan perkara mudah. Terlebih kondisi pasar tersebut sudah terlalu banyak fasilitas yang harus diperbaiki. Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berencana melakukan relokasi Pasar Cisarua.
“Ya relokasi Pasar Cisarua ini harus direncanakan karena memang sudah penuh sesak. Ditambah sekitar itu jalanan terus-menerus terjadi kemacetan dan kumuh karena bentuk pasar yang tempatnya gak ada,” ujar Aa kepada wartawan di Parongpong, Rabu (20/2).
Menurut Aa Umbara, selain karena lokasinya yang dipinggir jalan sering membuat kemacetan, Pasar Cisarua ini juga terlihat kumuh, apalagi saat hujan sehingga menjadi banjir di sekitar pasar.
Aa Umbara juga menilai perlu adanya pembenahan sehingga harus dilakukan pemindahan. Keberadaan pasar tersebut pun tak jelas bahkan terlihat tak begitu banyak pengunjung.
Adapun lokasi ideal untuk lokasi relokasi Pasar Cisarua, Aa menyebut diperlukan lahan seluas satu hektare sekaligus dibuatkan pula terminal angkutan.
Lahan yang akan disiapkannya itu, kata Aa, sedang dicarikan dari tanah milik pemerintah daerah.
“Pokoknya tahun depan sudah harus pindah pasar ini, karena banyak yang dirugikan terutama dalam hal kemacetan,” ujarnya.
Saat ini jumlah pedagang yang berdagang di Pasar Cisarua, Aa mengatakan ada ratusan pedagang di sana. Ketika nantinya pedagang sudah pindah ke tempat baru, Aa pun berencana menjadikan lokasi pasar yang lama itu dijadikan menjadi alun-alun Cisarua.
“Saya lihat sudah gak representatif. Jadi, harus ditempatkan di lokasi yang representatif. Ini juga perlu untuk pelayanan ke masyarakat,” ucap dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bandung Barat, Maman Sulaeman mengatakan tahun ini pemerintah daerah Bandung Barat berencana membangun lima pasar desa, seperti Cipta Gumanti (Cikalongwetan), Pasar Cipeundeuy, Pasar Cililin, Pasar Gununghalu, dan Pasar Rongga.
“Kelima pasar desa itu akan kami rencana bangun tahun ini tapi lebih dahulu dibuatkan DED-nya sekaligus studi kelayakannya. Di KBB sudah dilakukan di Rajamandala dengan sistem 60:40 bagi hasilnya antara pemda dengan desa,” singkatnya.
Penulis : Muhammad Habibie