RADARBANDUNG.ID- MEMILIKI penyakit bawaan rupanya tidak melunturkan semangat Radit untuk berkontribusi dan memberikan inspirasi kepada anak muda.
Radit lolos sebagai finalis kompetisi L-Men 2019
Lolos sebagai finalis kompetisi L-Men 2019, Radit menjadi satu-satunya perwakilan Jawa Barat (Jabar) untuk bertarung di laga final di Jakarta.
Penyakit asma yang dimilikinya sejak kecil sempat membuatnya down, namun tekadnya untuk bangkit dan maju akhirnya membuat mahasiswa STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) Tazkia, Bogor mulai rutin berolahraga secara bertahap.
Waktunya yang cepat dan didukung personal trainer serta dosen dan keluarga, Radit memutuskan ikut kompetisi The New L-Men of The Year 2019.
Bukan hanya mengandalkan bentuk tubuh yang bagus, tapi juga harus dibarengi dengan kemampuan intelektual dan pengetahuan umumnya.
Radit bercerita bulan Oktober 2018 dirinya mulai rutin berolahraga, dimulai dengan muaythai ia menambah olahraga gym untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
“Karena punya asma dari kecil jadi gak bisa olahraga, sempat badan drop sakit, akhirnya coba olahraga pelan-pelan, awalnya muaythai terus pengen badan bagus tambahin gym. Sehat dapat, badan bagus juga,” katanya dihubungi Radar Bandung, Kamis (7/3/2020).
Tak disangka, olahraga yang dianggapnya sebagai kegiatan sulit justru membantunya keluar dari penyakit tersebut.
Asma yang kerap kambuh pun diakui Radit jadi berkurang.
Ketekunan dan keinginannya untuk sehat menjadi alasan pria kelahiran Surabaya, 8 Juli 1998 tersebut terus bergulat dengan alat olahraga yang kadang membuatnya lelah.
“Olahraga bikin sembuh asma ,tetapi memang harus sabar dan pelan-pelan, gak bisa seperti lain yang gak punya asma,” tambahnya.
Radit diusulkan ikuti kompetisi L-Men
Radit menjadwalkan olahraga muaythai dan gym enam kali dalam seminggu, sehingga bisa cepat sembuh dan akhirnya diusulkan untuk ikut kompetisi L-Men 2019.
Melihat kondisinya yang semakin membaik, Radit ikut audisi foto melalui media sosial Instagram dan berhasil melaju ke babak public speaking di Jakarta.
Selepas pulang, dirinya diberi tahu menjadi salah satu dari ratusan pendaftar.
Radit yang berdomisili di Kota Bogor siap mewakili Jabar dalam final yang digelar 28 Maret.
Berbagai persiapan dilakukan untuk menunjang penampilannya, seperti membaca informasi dan artikel dan mempersiapkan badan.
Radit mengatakan kompetisi ini bukan ajang pamer bentuk tubuh, tapi pengetahuan dan penerapan pola hidup sehat.
Sehingga bisa mempertahankan bentuk badan yang dimilikinya.
Baca Juga: Penderita Kanker Meningkat, Antisipasi Biaya Perawatan Mahal dengan Polis Asuransi
Bukan hanya rajin berolahraga, Radit menyeimbangkannya dengan pola hidup sehat yang kini mulai diterapkan.
Berbagai makanan cepat saji dan mengandung MSG tidak lagi dikonsumsi.