News

Penanggulangan TBC Anak, Menuju Eliminasi Tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050

Radar Bandung - 25/03/2019, 10:29 WIB
Ardyan
Ardyan
Tim Redaksi
Penanggulangan TBC Anak, Menuju Eliminasi Tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050

Demikian pula anak sehat yang kontak dengan pasien TBC infeksius harus segera diberi PP-INH guna mencegah terjadinya sakit TBC atau TBC berat. Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosis TBC anak antara lain uji tuberkulin (purified protein derivative/PPD test) atau uji Mantoux, foto Rontgen dada, TCM (Xpert MTB/RIF atau Gene Xpert), pemeriksaan pada TBC ekstraparu misalnya punksi lumbal (pengambilan cairan dari tulang belakang) pada meningitis TBC, punksi cairan pleura pada efusi pleura, pemeriksaan patologi anatomi biopsi aspirasi jarum halus dari kelenjar getah bening pada TBC kelenjar, aspirasi cairan sendi dan foto Rontgen tulang/sendi pada TBC tulang, pemeriksaan patologi anatomi dari kerokan kulit pada TBC kulit.

Pemeriksaan interferron-gamma release assay (IGRA) fungsinya sama denga uji tuberkulin (mantoux test/PPD test) yaitu mengetahui adanya infeksi kuman MTB, bukan menentukan apakah seorang anak sakit TBC. Pemeriksaan IGRA tidak lebih unggul dibanding uji tuberkulin. Program TBC Nasional kita saat ini belum merekomendasikan pemeriksaan IGRA sebagai penunjang diagnostik TBC anak di lapangan. Pemeriksaan Rontgen dada pada TBC anak tidak terlalu khas, kecuali pada TBC milier.

Secara umum gambaran foto Rontgen dada TBC anak dapat berupa gambaran pembesaran kelenjar getah bening hilus paru, perbecakan lunak, cairan (efusi) rongga selaput paru (pleura), adanya kalsifikasi (perkapuran), kavitas (lubang pada jaringan paru), atelektasis (tidak adanya aliran udara ke lobus paru), serta gambatan TBC milier yang sangat khas. Secara umum penegakan diagnosis TBC anak didasarkan pada 4 hal yaitu gejala klinis yang khas TBC, adanya bukti infeksi (hasil uji tuberkulin positif atau kontak erat dengan pasien TBC infeksius), gambaran foto Rontgen dada mengarah ke TBC (sugestif TBC), konfirmasi bakteriologis (pemeriksaan TCM/ bakteri tahan asam atau BTA, kultur kuman MTB). Dari keempat hal yang menjadi dasar diagnosis TBC anak tersebut, yang sampai saat ini masih belum dilaksanakan secara merata di seluruh fasyankes adalah pemeriksaan TCM atau bakteriologis yang lain. DiagnosisTBC anak menggunakan sistem skoring dapat digunakan sebagai rambu-rambu, namun tetap harus meminta pertimbangan dokter. Apabila diagnosis sakit TBC pada anak sudah ditegakkan, maka anak harus segera mendapat pengobatan sesuai dengan jenis TBCnya, mengikuti rekomendasi dokter.

Menunda pengobatan dapat berisiko terjadinya TBC ekstraparu maupun TBC berat. Pengobatan TBC anak harus dilakukan pemantauan oleh dokter untuk mendeteksi ada tidaknya efek samping OAT. Efek samping yang dapat terjadi pada pemberian OAT terutama gangguan fungsi hati dengan gejala klinis berupa muntah-muntah dan sklera mata menjadi kuning. Pada anak yang meminum OAT akan timbul warna kemerahan sesuai warna obat pada air seni, feses (kotoran), air mata, keringat, hal ini bukan merupakan efek samping OAT sehingga oragtua tidak perlu khawatir. Cara pemberian dan penyediaan OAT harus benar, apabila mendapat obat dari program DOTS berupa tablet kombinasi dosis tetap (KDT) atau fixed-dose combination (FDC) maka harus diminum dalam keadaan lambung kosong (misalnya bangun tidur pagi), satu jam setelah KDT baru diperbolehkan makan atau minum susu. Obat KDT diabsorbsi (diserap) dengan baik bila lambung kosong, alternatif lain dapat diminum 2 jam setelah makan.


Terkait Bandung Raya
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional
Bandung Raya
Tanam Pohon di KBU Dalam Rangka Perbaiki Ekosistem di Hari Bumi Internasional

RADARBANDUNG.id, CIMENYAN – Peringati Hari Bumi Internasional, Sharing Happiness, Lokadesa Ekspedisi dan Durian Nusantara bersama Masyarakat Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, menggelar acara penanaman pohon di kawasan Bandung Utara. Seperti diketahui Kawasan Bandung Utara yang dulunya dikenal sebagai paru-paru kota bandung, kini mulai terancam akibat bangunan-bangunan liar serta praktik pertanian yang tidak sesuai dengan aturan. Hal […]

Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo
Bandung Raya
Walikota Bandung M Farhan Lepas Tim Ekspedisi Wanadri 2025 di Pendopo

Walikota Bandung Muhammad Farhan resmi melepas tim ekspedisi Wanadri 2025 yang diikuti sebanyak 50 orang.

Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!
Bandung Raya
Lalamove Ride dengan Armada Roda Empatnya Kini Hadir di Bandung, Solusi Tepat untuk Perjalanan Rombongan!

RADARBANDUNG.id- Kini hadir kabar baik untuk Anda warga Bandung dan sekitarnya. Lalamove Ride, layanan transportasi online yang sebelumnya dikenal luas dengan jasa pengiriman, kini memperluas layanannya dengan menghadirkan armada roda empat (4W) di Bandung. Layanan ini menjadi solusi tepat untuk perjalanan rombongan, baik itu bersama keluarga, rekan kerja, atau teman-teman Anda. Dengan berbagai keunggulan dan […]

9 Nama Bakal Calon Rektor UPI 2025-2030 Lanjut ke Tahap Berikutnya, Ini Daftarnya
Bandung Raya
9 Nama Bakal Calon Rektor UPI 2025-2030 Lanjut ke Tahap Berikutnya, Ini Daftarnya

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Sembilan nama bakal calon rektor UPI periode 2025-2030 telah ditetapkan berdasarkan hasil sidang pleno Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam pleno tersebut, peserta diajak untuk bersama-sama membaca dan menandatangani ikrar komitmen anti konspirasi dalam pemilihan rektor tahun ini, sebagaimana disampaikan MWA UPI Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna. Pleno MWA […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.