RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Masalah ekonomi dalam membangun rumah tangga kerap jadi pemicu perceraian sebuah keluarga. Bahkan, menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pun bukanlah jaminan.
Sepertihalnya di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi, tren perceraian yang terjadi dikalangan abdi negara yang disebabkan oleh perekonomian, bisa dijadikan sebuah contoh sulitnya membangun kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan data Badan Pengelola Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah (BPKSDMD), Kota Cimahi, sepanjang tahun 2018, tercatat sebanyak 15 kasus perceraian. Sedangkan tahun 2019, dari bulan Januari hingga April, sudah ada sedkitnya 10 perkara kasus cerai ASN.
Sekretaris BPKSDMD Kota Cimahi, Heni Tishaeni mengatakan, kasus perceraian PNS di Kota Cimahi lebih didominasi oleh perempuan.
“Rata-rata memang perempuan yang meminta cerai, dengan alasan faktor ekonomi jadi sering bertengkar. Asal dinasnya beragam, hampir rata di semua dinas,” ungkap Heni, Selasa (9/4).
Menurut dia, sebetulnya proses mengurus cerai ditingkat ASN tidaklah mudah. Terlebih, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Apabila ada ASN yang hendak bercerai, perlu dilakukan mediasi di unit kerjanya hingga tiga kali. Bahkan, jika mediasi tak menemui kesepakatan, maka akan dimediasi kembali oleh BPKSDMD.
Syarat-syarat administratif cerai bagi PNS itu tertera dalam dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 1990 tentang Peraturan Perkawinan dan Izin Perceraian bagi PNS.
“Kalau tetap tidak menemukan solusi, maka kami harus melaporkannya ke walikota, agar apapun yang terjadi diketahui sama walikota,” terangnya.
Dari jumlah yang terhimpun tadi, lanjut Heni, semuanya sudah dilakukan mediasi sesuai aturan. Namun, tetap tidak menemukan solusi untuk bertahan karena cenderung angkuh sehingga memutuskan untuk bercerai.
“Sudah ada rekomendasi. Maksudnya, setelah dimediasi gak bisa lagi baikan. Jadi sudah diizinkan untuk bercerai,” bebernya.
Namun, untuk keputusan inkrah cerainya, itu menjadi kewenangan Pengadilan Agama (PA) Cimahi, yang berlokasi di Soreang, Kabupaten Bandung.