RADARBANDUNG.id, LEMBANG – The Lodge Maribaya menghadirkan konser orkestra di tengah dinginya kawasan hutan Bandung Utara, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam merayakan hari jadi yang ke-3.
Mengusung tema Magical Journeypengelola The Lodge Maribaya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda bagi para pengunjungnya.
Heni Smith selaku Director The Lodge Group menjelaskan, dalam hari jadi yang ketiga ini pihaknya ingin menyajikan sesuatu yang ‘out of the box’ dan di luar kebiasaan, sehingga mampu menyihir penikmat musik orkestra untuk merasakan sensasi berbeda. Konsep outdoor dengan nuansa alam, semakin menambah kesakralan suasana meski di tengah guyuran hujan cukup deras.
“Di tahun ke-3 manakala The Lodge dibuka untuk umum, kami ingin celebrate yang berbeda, unik, menarik, dan berkesan. Karena ini hutan, musik yang ‘keras’ kurang pas, maka kami tampilkan Forest Orchestra Concert di area The Pines Café,” tutur Heni kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).
Dia menilai, alam memiliki kekuatan dan energi yang sangat luar biasa. Jika manusia bisa menjaga dan mampu hidup damai berdampingan bersama alam, maka niscaya alam akan memberikan ‘magic’-nya kepada makhluk hidup. Selama The Lodge berdiri, dirinya sangat begitu menghargai alam, sehingga tak pernah sekalipun ada pohon yang ditebang. Sebaliknya, dia selalu mengajak tamu yang datang untuk melestarikan alam dengan menanam pohon.
Terkait Forest Orchestra Concert, Heni menjelaskan, dalam kegiatan ini hadir sejumlah tamu dari berbagai kalangan, seperti dari duta besar negara luar, Dinas Pariwisata KBB dan Kota Bandung, seniman, sekolah musik, hingga Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan.
Konser orkestra ini berkolaborasi dengan Bandung Philharmonic Orchestra dan anak-anak dari The Lodge Foundation binaan dari The Lodge Group yang memiliki talenta dan bakat seni luar biasa.
“Semoga event ini bisa menginspirasi dan mengenalkan Bandung Barat, Jawa Barat, dan Indonesia ke dunia luar. Sebab, salah satu kebahagiaan saya di sini (The Lodge) adalah bagaimana bisa memberdayakan warga sekitar, from zero to hero,” ucapnya.
Co-founder dan CEO Bandung Philharmonic Orchestra Airin Efferin mengaku, bermain orkestra di hutan alam terbuka memberikan tantangan tersendiri. Meski sudah beberapa kali melakukannya, tetap perlu ada persiapan matang sebelum pentas. Pada kesempatan ini pihaknya membawakan sekitar 10 lagu dengan berbagai segmen dari lagu Indonesia sampai lagu-lagu luar seperti Disney, dan lain-lain.
“Kami membawakan lagu-lagu sesuai tema yakni ‘Magical Journey’ sehingga flow-nya juga harus disesuaikan, apalagi ini bermain di hutan yang pastinya exciting banget,” ujarnya.