News

Longsor Hantam Pemukiman Warga

Radar Bandung - 29/04/2019, 10:28 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
MEMANTAU: Petugas BPBD Kabupaten Bandung Barat sedang melihat tanah longsor di RT 04/09, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin pada Sabtu (27/4).(IST)

RADARBANDUNG.id, CILILIN – Akibat hujan deras yang mengguyur Kampung Rancapanggung, RT 04/09, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin pada Sabtu (27/4/2019) menyebabkan tebing setinggi 30 meter dan panjang 200 meter longsor dan menerjang pemukiman warga sekitar pukul 18.00 WIB.

Menurut Dicky Maulana  selaku Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, menjelaskan kejadian longsor tersebut selain diakibatkan hujan deras juga karena  kondisi kontur tanah di tebing yang berada di kawasan tersebut labil.

“Kejadiannya saat terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, ditambah tebing di kawasan itu tanahnya labil, sehingga menyebabkan tanah dari tebing itu longsor ke pemukiman warga setempat,” ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (28/4/2019).

Akibat longsor tersebut, kata Dicky, sebanyak 18 rumah yang tak jauh dari lokasi longsor terdampak, namun tidak sampai menyebabkan kerusakan yang cukup parah dan tidak menyebabkan adanya korban jiwa.

“Semua warga setempat selamat karena tebing yang longsornya juga tidak terlalu parah, hanya saja ada satu unit sepeda motor terbawa longsor dan warga setempat merasa khawatir ada longsor susulan,” katanya.

Dicky mengatakan Petugas BPBD Kabupaten Bandung Barat juga langsung mengevakuasi barang milik warga ke tempat yang lebih aman. Sejumlah warga pun yang rumahnya hancur untuk sementara harus  mengungusi ke rumah kerabatnya.

“Di lokasi kejadian, kami juga melakukan asessment kaji cepat dan membersihkan longsoran tanah, termasuk mengevakuasi barang-barang milik warga,” katanya.

Camat Cililin, Endang Hadiat, mengatakan bahwa rumah warga yang tertimpa longsor ini rata-rata bagian tembok dan dindingnya retak, tetapi tidak ada rumah warga yang sampai ambruk akibat kejadian tersebut.

“Ada juga halaman rumah warga dan jalan di sekitar kejadian longsor retak-retak. Untuk jumlahnya kami masih melakukan pendataan,” ucapnya.

Menurut Endang, daerah tersebut memang rawan longsor karena kontur tanah labil, sehingga saat hujan deras mengakibatkan tebingnya longsor ke pemukiman warga setempat.

“Setelah longsor itu masih ada warga yang menghuni rumahnya, ada juga yang diungsikan ke rumah saudaranya. Saat ini pihak pemerintah dan masyarakat lagi melakukan perbaikan secara gotong royong,” kata Endang.

(bie)