News

Tiga Kali Seminggu Cek Daging

Radar Bandung - 07/05/2019, 10:20 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Tiga Kali Seminggu Cek Daging
MENGECEK : Kepala Seksi Zoonosis dan Kesrawan (kesejahteraan hewan) Dinas Dinas Perikanan dan Peternakan KBB, Acep Rohimat bersama jajaran saat mengecek daging. (foto: MOCHAMAD HABIBIE/RADAR BANDUNG)

RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan)  Kabupaten Bandung Barat (KBB) meningkatkan pengawasan penjualan daging celeng dan daging ayam berformalin memasuki bulan suci Ramadan 1440 H.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat Unang Husni Tamrin menjelaskan biasanya dalam seminggu, pihaknya melakukan pengawasan dua kali ke pasar tradisional dan modern.

“Tapi menjelang dan selama bulan puasa ini ditambah menjadi tiga kali seminggu,” kata Unang Husni Tamrin didampingi Kepala Seksi Zoonosis dan Kesrawan (kesejahteraan hewan) Acep Rohima saat ditemui di kantornya di Ngamprah.

Sedangkan menurut Acep berdasalkan hasil pantauan harga sejumlah komoditas di Pasar Tagog Padalarang mulai terjadi kenaikan. Seperti daging sapi dari Rp 110.00 menjadi Rp 115,000 per kilogram.

Begitupun dengan harga daging ayam dari Rp 32.000 naik jadi Rp 34.000-Rp 35.000 per kilogram. Untuk telur sekarang dijual Rp 25.000 setelah sebelumnya Rp 22.000 per kilogram.

“Kenaikan itu lebih dipicu karena faktor tingginya permintaan. Potensi kenaikan masih bisa terjadi sampai H-1 Ramadan,” ucapnya.

Acep pun mengakui hingga kini belum ada temuan daging celeng yang dijual di Bandung Barat. Namun antisipasi perlu dilakukan untuk mencegah peredaran daging celeng.

“Kami ingin memberikan rasa tenang dan kekhsyukan umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa. Jangan sampai isu daging celeng mengganggu ibadah di bulan suci,” tuturnya.

Temuan di daerah lain daging celeng dijual dengan cara dicampur daging kambing atau sapi. Secara kasat mata tekstur daging celeng sama persis dengan daging kambing.

“Sulit dibedakan, cara paling mudah mengenalinya dari baunya. Daging celeng mengeluarkan bau amis yang tidak muncul dari daging kambing maupun sapi,” jelasnya.

Sementara untuk stok, Husni mengatakan sampai Idulfitri relatif aman. Seperti daging sapi sudah ada stok daging.beku sebanyak 150 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Bandung Raya selama puasa.

“Kebutuhan daging ayam, sapi dan telur selama Ramadan kami perkirakan naik sampai 50 persen. Insya Allah stok aman, kalaupun kurang bisa disuplai dari beberapa daerah seperti telur dari Blitar, sementara daging ayam biasa dipasok dari Ciamis, Tasikmalaya dan Garut,” tandasnya.

(bie)

 


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.