HANOI – Timnas Indonesia sudah hancur lebur di laga pertama grup K babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Menghadapi Thailand di My Dinh National Stadium, Hanoi, Jumat (22/3) malam, Indonesia dibantai empat gol tanpa balas.
Witan Sulaeman, yang bermain dari bangku cadangan, menilai kekalahan tersebut situasi lantaran Timnas kurang fokus sejak awal laga. Gelandang asal Palu itu juga menyoroti tendangan bebas yang berujung gol pembuka.
“Menurut saya hasil ini karena kami kurang fokus di awal. Jelang akhir pertandingan juga kami kurang fokus,” kata Witan.
“Gol pertama menurut saya itu bukan pelanggaran, tapi wasit ambil keputusan lain,” ujar Witan.
Indonesia masih menyisakan dua laga lagi di Kualifikasi Piala Asia U-23 itu. Lusa, Timnas menghadapi Vieetnam, kemudian berlanjut melawan Brunei Darussalam.
Permainan Thailand sudah lebih menonjol sejak babak pertama. Mereka unggul 1-0 lewat gol Shinnaphat Leeaoh. Pada menit 22, ia menjebol gawang Indonesia usai menanduk umpan dari Worachit Kanitsribampen.
Alih-alih mengejar ketertinggalan di babak kedua, Indonesia malah dipermalukan oleh Tim Gajah Perang. Pada menit 50, wasit menunjuk titik penalti karena Rachmat Irianto melakukan pelanggaran terhadap Supachai Jaided.
Supachai yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya. Indonesia tertinggal 0-2.
Kondisi Garuda Muda kian terpuruk saat gawang mereka kecolongan lagi di menit 73. Kali ini gol dibuat dengan sangat mudah oleh Supachai yang berdiri bebas tanpa kawalan.
Dua menit berselang, keunggulan Thailand melebar jadi 4-0. Supachok Sarachat tercatat sebagai pemain yang berhasil menutup pesta kemenangan timnya di pertandingan ini.
Jelang akhir laga, gawang Thailand sempat kemasukan. Namun gol dianulir wasit sebab pemain Indonesia sudah berada dalam posisi offside. Hasil ini tentu sangat buruk untuk mengawali langkah dalam perburuan tiket menuju Piala AFC U-23 2020. (jpc)