RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi terus melakukan pembenahan dan melengkapi berbagai fasilitas di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi.
Pada tahun 2019 ini, Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Diadagkoperind) Kota Cimahi menyiapkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk pembenahan PAB.
Anggaran yang bersumber dari APBD Kota Cimahi itu akan digunakan untuk membuat gardu baru di PAB sehingga bisa menambah daya listrik yang dibutuhkan agar eskalator bisa berfungsi semua.
“Itu dialokasikannya untuk penambahan daya listrik, hampir mencapai Rp1,2 miliar. Karena sekarang kan eskalator hanya nyala sebelah. Kalau sudah ditambah, nanti bisa berfungsi utuh,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperind Kota Cimahi, Teja Dahliawati.
Selain menambah daya listrik, sisa anggaran itu akan digunakan untuk membangun labolatorium mini, ruang laktasi, pos keamanan, pemagaran, dan pemasangan megatron berukuran 3×4.
“Untuk fasilitas itu memang diperlukan karena konsep PAB kan awalnya pasar semi modern. Kalau sudah lengkap dan terpenuhi, sesuai dengan konsep awal,” tuturnya.
Pedagang yang mengeluhkan soal sepinya pembeli karena tidak adanya akses langsung dari terminal dan parkiran ke Zona 3 juga akan difasilitas dengan pembuatan tangga baru.
“Kita juga akan membuat tangga supaya arah dari terminal akesnya bisa langsung ke pasar, terutama zona 3 blok A dan B. Kemarin tidak bisa langsung dibuat, karena mesti dikaji terlebih dahulu,” katanya.
Berdasarkan rancangan pembangunan PAB, akan ada foodcourt di lantai paling atas. Namun sampai saat ini belum bisa direalisasikan karena keterbatasan anggaran.
“Ada keluhan terkait foodcourt, memang perencanaan seperti itu (ada tempat foodcourt. Tapi diutamakan untuk fasilitas penunjang pasar dulu, mudah-mudahan UPT Pasar juga bisa membuat foodcourt sederhana dulu,” tegasnya.
Ketua Paguyuban PAB Kota Cimahi, Hana Subiarti, mengapresiasi rencana perbaikan dan penambahan jaringan listrik agar fasilitas yang ada di PAB bisa dimaksimalkan.
“Ya tentu menyambut baik, karena fasilitasnya sudah ada, tapi belum berfungsi sepenuhnya. Sayang kalau didiamkan, nanti malah rusak karena tidak terpakai,” ujarnya.
Pihaknya juga tidak keberatan dengan rencana pengalihan pembayaran jaringan listrik untuk kios yang akan dibayar oleh masing-masing pemilik.
“Alangkah bauknya kalau masing-masing kios pasang token, jadi pembayarannya sesuai penggunaan. Tidak terlalu berat sih sebetulnya,” tandasnya.