RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Program Rp100 juta per RW yang digulirkan Pemerintah Kota Cimahi tahun 2018 kemarin diharapkan segera bisa diterima masyarakat.
Menurut Ketua RW 13 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Momon Suparlan, dana tersebut sangat bermanfaat untuk pembangunan di lingkungannya.
Untuk tahun 2019 ini, pihaknya menuangkan rencana pengerjaan fisik di lingkungannya seperti pengadaan CCTV, pembuatan sumur artesis, pembangunan saluran drainase, dan menyelesaikan detailing kantor RW.
“Proposalnya sudah diajukan ke Kelurahan Leuwigajah. Kita tinggal menunggu realisasinya saja, yang prioritas itu seperti pembuatan sumur artesis,” ujar Momon kepada Radar Bandung, saat ditemui di Komplek Nusa Persada, Senin (1/7).
Rencana pembuatan sumur artesis tersebut sebagai upaya mengatasi kekeringan yang setiap tahun melanda, terutama ketika memasuki musim kemarau.
“Untuk rencana pembuatannya kita anggarkan sampai Rp20 juta. Mulai dari penggalian, pembuatan tower air, mesin, listrik (daya), toren air,” katanya.
Selain itu, untuk menunjang keamanan dan keselamatan warga, pihaknya akan mengajukan pemasangan CCTV di beberapa titik di komplek tersebut. Untuk memasang CCTV sebanyak 5 unit di 5 titik, anggaran yang diajukan yakni sebesar Rp18 juta.
“Kita akan ajukan pemasangan CCTV juga, karena disini termasuk rawan. Sudah ada yang ronda, tapi mesti dibantu teknologi. Jadi nanti pantauannya bisa dari kantor RW,” terangnya.
Sedangkan rencana pembuatan saluran drainase masih mengukur panjang saluran yang akan diperbaiki, termasuk material dan biaya yang dibutuhkan.
Sedangkan di RW 04 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, dana Rp100 juta per RW yang akan diterima rencananya digunakan untuk merenovasi bangunan masjid dan mengaspal jalan kampung.
“Karena warga minta untuk renovasi masjid, ya kita akan gunakan untuk itu. Sekitar Rp50 juta kebutuhannya. Kalau untuk aspal belum tahu berapa, masih menentukan panjang yang bisa diaspalnya berapa meter,” kata Ketua RW 04, Nanang Supriyatna.
Pada tahun pertama digulirkan, nominal yang diterima tak bulat Rp100 juta, melainkan hanya Rp72,5 juta, dengan rincian Rp50 juta untuk infrastruktur dan Rp22,5 juta untuk program kemasyarakatan.
Sedangkan untuk tahun 2019, kemungkinan dana yang akan diberikan bisa disesuaikan menjadi Rp100 juta. Rinciannya ada penambahan Rp27,5 juta untuk infrastruktur, sedangkan untuk kegiatan masyarakat tetap Rp22,5 juta.
“Untuk infrastruktur kita tambah, jadi Rp77,5 juta totalnya. Untuk tahun kemarin belum kuat menyaluarkan Rp100 juta, baru bisa tahun sekarang. Sekarang masih menyerap dulu pengajuan dari masyarakat, mudah-mudahan sebentar lagi bisa digulirkan,” kata Kepala Bappeda Kota Cimahi, Huzein Rachmadi.