RADARBANDUNG.id, CIMAHI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi belum bisa pastikan trayek baru angkutan kota jurusan Citeureup – Cimindi, dipermanenkan.
Untuk kepastiannya baru bisa ditentukan setelah melaksanakan ujicoba pada tanggal 22 Juli hingga 26 Agustus, pihaknya akan menunggu hasil koordinasi antara pengusaha angkutan dan tukang ojek pangkalan.
“Memang sudah evaluasi, kalau warga meminta untuk dipermanenkan. Hanya keputusannya tergantung kesepakatan tukang ojek dan pengusaha angkutannya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Yanuar Taufik, saat ditemui di Kantor Pemerintahan Kota Cimahi, Senin (29/7/2019).
Namun pihaknya berharap jika trayek tersebut bisa dipermanenkan mengingat bisa mengurai kemacetan, memfasilitasi anak sekolah, dan menekan angka kecelakaan.
“Banyak anak sekolah yang bawa kendaraan pribadi, padahal akhirnya bisa terjadi kecelakaan dan kemacetan. Kita sudah koordinasi dengan sekolah, mengimbau siswanya naik angkutan umum,” bebernya.
Jika dipermanenkan, maka sarana penunjang trayek angkot tersebut akan ditingkatkan, seperti pelebaran jalan, marka, serta penerangan jalan.
“Sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), jadi tunggal tunggu kepastian. Kalau marka dan penerangan kan ada di Dishub,” tegasnya.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, penumpang angkutan trayek baru tersebut cukup ramai, terutama pada jam kerja dan jam pulang kerja.
“Jam itu termasuk masuk dan pulangnya anak sekolah, jadi ramai. Belum yang mau ke pemkot. Kalau naik ojek kan bisa Rp10 ribu atau Rp15 ribu, kalau angkot hanya Rp4 ribu, lebih murah,” jelasnya.
Nantinya, kuota angkot yang bisa mengisi trayek Citeureup Cimindi dibatasi hingga 30 unit. Namun penambahan tersebut hanya mengalihkan angkutan dari rute lain.
“Jadi tidak perlu khawatir macet, karena angkot tidak akan bertambah jumlah, kita hanya menggeser dari trayek lain yang overload, justru mengurangi kemacetan,” tandasnya.