RADARBANDUNG.id, PASEH – Puskesmas Cipedes menggelar Lokakarya Mini Triwulan, Rabu (21/8/2019). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja program kesehatan di wilayah tugas jajaran Pusat Kesehatan Cipedes yang berada di bawah naungan Dinkes Kab Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Puskesmas Cipedes membahas seputar hasil serta upaya penanggulangan kesehatan di wilayah kerja yang mencakup enam desa.
”Kami membahas evaluasi penanganan serta upaya pencegahan masalah staunting, progam Indonesia Sehat,” ujar Kepala Puskesmas Cipedes, H Odang Rohmat yang didampingi H Irawan selaku Kasie Pemberdayaan Kecamatan yang mewakili camat Paseh dihadapan para tamu undangan rapat di aula kantor kecamatan Paseh Kab Bandung.
Menurut H Odang, hal ini dilaksanakan selain silaturahmi dengan para kader penggerak PKK, pemerintahan desa serta petugas penggerak dari lintas sektor yang ada di wilayah Kec Paseh
”Evaluasi kinerja ini dilaksanakan selama tiga bulan sekali mengenai penanggulangan masalah kesehatan. Juga upaya peningkatan palayanan yang optimal sesuai slogan kami ‘pasien yang masuk, malas pulang’ Dengan artian pasien yang datang memeriksakan kesehatanya merasa nyaman,” tutur H.Odang.
Seraya menjelaskan Kasus staunting di wilayah kerja Puskesmas Cipedes cukup baik, meskipun begitu ada beberapa desa kasus staunting nya agak menonjol diantaranya di wilayah Desa Karangtunggal serta di Desa Cipedes.sehingga dibentuk kampung KB.
”Dalam meminimalir hal tersebut pihak kami secara rutin setiap hari lakukan ferivikasi ke setiap wilayah desa dan hal tersebut kami lakukan secara bertahap per desa tidak serempak karena kalau sekaligus agak berat,” ujar Kepala Puskesmas Cipedes ini.
Sementara ditambahkan Kasie Pemberdayaan Kecamatan Paseh, H Irawan, mengatakan, terus melakukan sosilisasi berbagai upaya penaggulangan masalah kesehatan bagi masyarakat di setiap desa.
”Diharapkan ke depan setiap warga terutama ibu hamil dapat menjaga pola makan, menjaga gizi yang baik. dengan artian tidak harus mengkonsumsi makanan yang mahal, meskipun sederhana tatapi penuh gizi. Hingga si ibu dapat menjaga bayi selama dalam kandungan,agar ibu dan anak tetap sehat.,” katanya
Selain itu H.Irawan menambahkan, perlunya penangulangan masalah sanitasi air bersih, perlunya mempunyai jamban sendiri hinga tidak buang air besar sebarangan.
|Demi pola sehat diharapkan warga yang tak memiliki jamban sendiri dapat memiliki masing-masing .Agar lingkungan sehat. Terkait penanggulangan masalah sampah juga diharapkan menjadi skala prioritas,agar lingkungan menjadi sehat yang terhindar dari segala penyakit,” pungkas H. Irawan.