News

Tari Ketuk Tilu Cikal Bakal Jaipong

Radar Bandung - 02/09/2019, 11:30 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Tari Ketuk Tilu Cikal Bakal Jaipong
MENARI: Sejumlah warga menarikan tarian tradisional Ketuk Tilu dalam acara Bandung Ketuktilu di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (1/8/2019). Foto : ( TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG )

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ratusan wanita berbagai usia menari tari Ketuk Tilu di halaman Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Minggu (1/9/2019). Penari wanita tersebut menari dengan mengenakan kebaya.

Pendiri Rumpun Indonesia, Marintan Sirait menuturkan, diseleggarakanya kegiatan tersebut tak lain untuk menggalakan kembali kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia. Satu diantaranya melalui Tari Ketuk Tilu.

“Kita coba untuk memelihara rasa cinta budaya dan menanamkan kembali kecintaan itu kepada generasi muda,”ujar Marintan.

Marintan menjelaskan, Tari Ketuk Tilu merupakan tarian ciri khas Jawa Barat sejak. Bahkan tarian tersebut menurutnya, menjadi cikal bakal tarian jaipong yang saat ini populer.

“Kami mencoba kembali mengangkat tarian ini agar tidak terlupakan masyarakat di Bandung maupun Jawa Barat,”ungkapnya.

Ditempat sama, seorang penari senior, Ine Arini Bastaman mengatakan, tarian tradisional saat ini sudah tergerus zaman. Lantaran banyak diantara anak muda Indonesia kurang menjamah tarian-tarian tersebut.

“Yang menjadi kekhawatiran kami anak-anak muda tidak lagi kenal dan tidak peduli dengan tarian tradisional kita dari Indonesia,”ujar Ine.

Selain itu, tarian tradisional, disebutkan dia, dapat menjadi solusi untuk mempersatukan bangsa. Mengingat tarian yang ada di Indonesia sangat banyak dan beragam sesuai semboyan negara Indonesia, Bineka Tunggal Ika.

“Jadi keberagaman apapun itu tidak masalah kalau memang niatnya baik untuk Indonesia,”tandasnya.

Untuk diketahui, Tari Ketuk Tilu tidak hanya ada bentuk tarian ada juga bentuk bela diri yakni pencak silat. Dengan demikian tarian ini tidak hanya memperlihatkan keseksian perempuan dalam menari, tapi para perempuan juga memilik kekuatan untuk membela diri ketika pihak tertentu yang menyerang.

Selain itu sejarah Tari Ketuk Tilu adalah tarian dalam upacara menyambut panen padi yang bertujuan mensyukuri serta memohon keselamatan dan kesejahteraan dengan nilai kearifan lokal agar manusia dapat menghormati dan merawat alam yang telah dianugerahkan tuhan.

(azs)


Terkait Kota Bandung
Buka Toko Monobrand ke-7, Suunto Berkomitmen untuk Lebih Dekat dengan Konsumen
Kota Bandung
Buka Toko Monobrand ke-7, Suunto Berkomitmen untuk Lebih Dekat dengan Konsumen

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Suunto merupakan pendamping terpercaya para petualang outdoor di seluruh dunia dengan produk jam tangan olahraga, komputer selam, kompas, dan headphone. Suunto dengan bangga mengumumkan pembukaan resmi lokasi ritel terbarunya di Mall 23 Paskal Shopping Center Kota Bandung, yang sudah dibuka untuk umum. Pembukaan ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi merek, membawa […]

Bandung Perketat Pengawasan Kesehatan, Jaminan Pelayanan Kesehatan Setara Bagi Semua Lapisan Masyarakat
Kota Bandung
Bandung Perketat Pengawasan Kesehatan, Jaminan Pelayanan Kesehatan Setara Bagi Semua Lapisan Masyarakat

Program Universal Health Coverage (UHC) yang diterapkan Pemkot Bandung memberikan jaminan pelayanan kesehatan setara bagi semua lapisan masyarakat, tanpa membedakan kondisi ekonomi.

Lisanna Online Accounting and Tax Consultant Resmikan Kantor Baru di Bandung
Kota Bandung
Lisanna Online Accounting and Tax Consultant Resmikan Kantor Baru di Bandung

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Lisanna Online Accounting and Tax Consultant resmi menempati kantor barunya di Jalan Setrasari Tengah No. 1B, Kota Bandung. Peresmian disertai acara syukuran yang berlangsung pada Sabtu (23/8/2025). Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan prosesi gunting pita dan buka kunci kantor bersama, lalu dilanjutkan dengan sesi kedua pada pukul 15.00 WIB untuk rangkaian […]

Diskarmat Bandung Catat 174 Kasus Kebakaran, Warga Diminta Waspada Sejak Dini
Kota Bandung
Diskarmat Bandung Catat 174 Kasus Kebakaran, Warga Diminta Waspada Sejak Dini

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kota Bandung mencatat sebanyak 174 kasus kebakaran terjadi sepanjang Januari hingga Agustus 2025.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.