News

Teror Swafoto Ancam Satwa Liar

Radar Bandung - 05/09/2019, 10:25 WIB
Oche Rahmat
Oche Rahmat
Tim Redaksi
Teror Swafoto Ancam Satwa Liar
MOMEN : Warga berfoto dengan sloth di wahana yang tak disebutkan namanya di Brasil. Foto : ( IST )

RADARBANDUNG.id, KERESAHAN – Terlihat dalam International Penguin Conference di Dunedin, Selandia Baru, pekan lalu. Mereka khawatir dengan keselamatan penguin di bumi. Satu masalah yang dianggap paling mendesak. Selfie.

Ya, pakar-pakar yang menghadiri konferensi itu lebih khawatir soal potret yang beredar di media sosial daripada tingkat air laut yang naik karena pemanasan global. “Kita sudah benar-benar tak menghormati alam. Tak mengerti apa arti kata tersebut,” ujar Philip Seddon, direktur program pelestarian satwa liar di Otago University, kepada The Guardian.

Teror kamera yang dilakukan manusia kepada hewan boleh dibilang lebih menakutkan daripada faktor lainnya. Menurut Seddon, aksi swafoto itu sering mengganggu keseharian satwa seperti momen berburu dan makan atau berkembang biak.

Yang menakutkan, selfie dengan hewan menyebar seperti wabah. Jika ada seseorang yang berhasil mendapat foto bersama binatang eksotis, yang lain pasti ingin ikut-ikut.

Masyarakat biasanya ingin sesuatu yang lebih. Kalau foto sebelumnya menunjukkan satwa di latar belakang, mereka ingin lebih dekat. Kalau sudah ada foto jarak dekat, mereka ingin berpose sambil membelai atau memeluk. Soal bahaya racun, virus, atau diterkam, itu urusan nanti.

“Dari dulu, manusia selalu suka sesuatu yang berbeda dan berbahaya. Sesuatu yang bisa dibanggakan dan mendapat like di Instagram,” kata Erin Vogel, pakar psikologi di University of California, San Francisco.

Pemandangan menakutkan itu sering dilihat Phillipa Agnew. Manajer lingkungan dan penelitian koloni penguin biru di Oamaru itu sering melihat turis menghadang penguin yang ingin berenang ke laut. Mereka biasanya mengejar penguin tersebut dan memeluknya.

Kalau sudah begitu, penguin biasanya stres dan membatalkan rencananya. Padahal, bisa jadi ia sedang berusaha mencari makan untuk anaknya. “Mungkin mereka tak terlihat stres. Tapi, kenyataannya jelas berbeda,” ungkap Agnew.

Saking dongkolnya, dia melarang penggunaan kamera untuk pengurusan koloni yang sedang ditangani. Larangan itu juga berlaku kepada turis maupun stafnya. Meski sering berurusan dengan burung imut itu, Agnew pun tak boleh berfoto ria.

“Intinya, tak boleh ada sinar atau suara aneh yang membuat mereka terganggu,” tegasnya.

Sebenarnya, berfoto dengan binatang eksotis boleh-boleh saja. Asal, menurut World Animal Protection, aturannya ditaati. Binatang tak boleh didekati, diganggu, apalagi disentuh. Kalau sampai mengganggu habitat atau kegiatannya, berarti Anda melakukan kekerasan terhadap binatang liar.

Isu foto dengan satwa liar juga disinggung dalam Convention on International Trade in Endangered Species bulan lalu. Gara-gara masalah tersebut, dua spesies berang-berang dimasukkan kategori terancam punah. Foto-foto berang-berang itu beredar selama beberapa dekade terakhir dan membuat banyak orang ingin memilikinya.

“Populasi mereka makin punah karena keinginan orang untuk memelihara berang-berang. Dan media sosial benar-benar menyulut keinginan itu,” ujar kepala Kampanye Wildlife Not Pets di World Animal Protection kepada Agence France-Presse.

Banyak berang-berang di Asia Tenggara yang ditangkap dan dikirim ke Jepang. Di sana, satu ekor bayi berang-berang dihargai USD 10 ribu (Rp 142 juta). Mereka biasanya dibeli untuk memenuhi kafe berang-berang yang sedang ngetren di sana.

(net/c19/dos/gat)


Terkait Cimahi
Mahasiswi di Kota Cimahi Ditusuk Orang Tak Dikenal
Cimahi
Mahasiswi di Kota Cimahi Ditusuk Orang Tak Dikenal

RADARBANDUNG.id- Seorang mahasiswi di Kota Cimahi mengalami luka senjata tajam usai ditusuk oleh orang tak dikenal di Kampung Cilember, RT 01/06, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jumat (13/6/2025). Mahasiswi UNJANI semester 4 bernama Regita Fajarani (21) tersebut harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit lantaran luka di leher dan di dekat ketiaknya. […]

Pemuda di Kota Cimahi Alami Luka di Kepala Dianiaya Orang Tak Dikenal
Cimahi
Pemuda di Kota Cimahi Alami Luka di Kepala Dianiaya Orang Tak Dikenal

RADARBANDUNG.id- Seorang pemuda bernama Mochamad Racka Rivaldy (19), harus terbaring di rumahnya usai menjadi korban penganiayaan di Jalan Kamarung, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada (11/5/2025) lalu. Korban menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok pemuda tidak dikenal dengan menggunakan baru sehingga melukai kepala korban. Ibu korban, Irma Yuni menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat korban […]

Disnaker Kota Cimahi Tindaklanjuti Larangan Batas Usia bagi Pelamar Kerja
Cimahi
Disnaker Kota Cimahi Tindaklanjuti Larangan Batas Usia bagi Pelamar Kerja

RADARBANDUNG.id- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi segera menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/V/2025 tentang Larangan Diskriminasi dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja. Kepala Disnaker Kota Cimahi Asep Jayadi mengatakan, terkait hal tersebut pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha dan praktisi SDM dengan menginformasikan ,edaran Kemenaker tersebut kepada kalangan HRD perusahaan melalui […]

Warga Cimahi Diimbau Lakukan Uji Emisi Kendaraan
Cimahi
Warga Cimahi Diimbau Lakukan Uji Emisi Kendaraan

RADARBANDUNG.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi mengimbau masyarakat Kota Cimahi untuk melakukan uji emisi kendaraan bermotornya. Hal dilakukan untuk guna memastikan baku mutu emisi gas buang kendaraan. Pasalnya, emisi gas buang kendaraan menyumbang lebih dari 30 persen kerusakan lapisan ozon dan berkontribusi besar terhadap percepatan perubahan iklim melalui efek gas rumah kaca di Kota […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.