News

Intip Bisnis Grup Djarum

Radar Bandung - 11/09/2019, 17:26 WIB
net

RADARBANDUNG.ID, Persatuan Bulu Tangkis PB Djarum secara resmi menghentikan audisi pencarian bibit atlet bulu tangkis mulai tahun 2020. Hingga saat ini, banyak pihak masih memperdebatkan polemik dihentikannya audisi beasiswa yang telah melahirkan banyak pemain bulutangkis andalan Indonesia itu.

Keputusan tersebut diambil usai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

Status nama dari yayasan yang sama dengan merek rokoklah yang menjadi isu utama dalam perdebatan yang masih panas hingga saat ini.

Dikutip dari laman resmi Djarum, Rabu (11/9/2019), Oei Wie Gwan membangun pondasi bisnis kreteknya di Kudus pada 21 April 1951. Bisnis kretek tersebut terus berkembang, hingga akhirnya generasi kedua mulai mengambil alih bisnis ketika Oei meninggal dunia pada 1963.

Dua putra Oei, yakni Hartono bersaudara Michael dan Robert terus mengembangkan bisnis keluarga dan menjadi keluarga terkaya di Indonesia. Bahkan, keluarga mereka masuk ke dalam daftar 25 keluarga terkaya di dunia di posisi ke-22.

Sumber: Kompas.com
Reporter: Mutia Fauzia